Kenali 3 Kebiasan Pemuda yang Berisiko Cedera Tulang Belakang
Cedera pada tulang belakang saat ini banyak dialami oleh kaum muda, bahkan ada yang mengalaminya di usia belasan tahun. Penyebabnya adalah lifestyle atau gaya hidup.
Hal ini diungkapkan Dr. dr. Muhammad Faris,Sp.BS (K) Spine,FINSS. "Saat ini trennya bergeser, kalau dulu masalah tulang belakang sering dialami orang di usai tua. Kini banyak anak muda yang mengalami cedera pada tulang belakang, penyebabnya apa? Penyebabnya adalah lifestyle," ujar dokter dari Indonesia Spine Clinic RS Adi Husada Undaan Wetan, Surabaya.
Dokter Faris pun menjelaskan, lifestyle seperti apa yang dapat menimbulkan cedera pada tulang belakang. Pertama adalah kebiasaan duduk.
"Posisi duduk yang baik bukan menggunakan tubuh sebagai tumpuan, tapi pantat. Untuk itu duduk harus tegak. Kalau duduk sedikit bongkok maka yang akan jadi tumpuan adalah tubuh, bukan pantat," kata dr Faris.
Kedua, lanjut Dokter Faris, adalah kebiasan mengangkat benda berat tidak dengan posisi yang baik. Saat mengangkat benda berat, posisi tubuh harus jongkok terlebih dahulu.
"Hindari mengangkat dengan membungkuk, mengangkat beban harus dengan posisi jongkok. Dengan posisi jongkok itu kalau beban itu berat jangan teruskan, maka kita harus minta bantuan. Tapi kalau mengangkat sambil bungkuk maka beban itu dipaksa untuk diangkat dan risiko cidera pada tulang belakang," papar Dokter Faris.
Ketiga adalah kebiasan berolahraga gym tanpa didampingi seorang trainer. Terkadang saat melakukan olahraga gym, para pemuda hanya fokus untuk membesarkan badan tapi tidak mereparasi otot di daerah tulang belakang.
"Hal ini bisa mengakibatkan cedera pada tulang belakang. Amannya memang menggunakan trainer," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini cedera tulang belakang yang banyak dialami anak muda adalah Hernia Nukleus Pulposus (HNP). HNP adalah penyakit yang terjadi ketika bantalan ruas tulang belakang bergeser dan menekan saraf tulang belakang.
"Gejalanya biasa saat mengangkat ada semacam sensasi nyeri yang menjalar, jadi begitu ngangkat, langsung ada rasa nyeri yang menjalar di kaki atau tangannya. Kalau sudah ada gejala tersebut sebaiknya segera diperiksakan," pungkas dokter Faris.
Advertisement