Kena Serangan Stroke, Jamaah Ini Gagal Berangkat Haji
Satu calon jamaah haji yang tergabung dalam kloter 65 Embarkasi Surabaya, Badenung Naweng Pasak (57) terpaksa gagal berangkat haji tahun ini. Jamaah asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu dinyatakan dokter belum layak terbang, karena serangan stroke yang dideritanya.
Petugas haji daerah Kabupaten Sikka NTT, Yusuf Keneng, mengatakan, Badenung terkena serangan stroke pertama pada Selasa lalu 7 Agustus 2018, lalu saat jamaah NTT transit di hotel yang berada di kawasan Surabaya, sebelum masuk ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES).
"Itu bermula ketika Badenung makan bersama teman temannya di kantin hotel. Namun setelah makan, Badenung mendadak muntah terus menerus hingga sekitar 1 jam. Setelah itu, tangan sebelah kirinya sudah tidak bisa digerakkan," kata Yusuf.
Badenung lantas langsung dilarikan ke klinik haji dan dirujuk ke ke Rumah Sakit Haji, Sukolilo, Surabaya. Dari hasil diagnosa, tim kesehatan mengatakan Badenung harus melewati masa kritis seminggu karena merupakan serangan pertama.
Senin kemarin, 13 Agustus 2018, Badenung seharusnya telah melewati seminggu masa kritis. Namun pihak KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) menyatakan Badenung belum isthithoa untuk berangkat haji.
"Ibu Badenung kondisinya belum siap dan belum ada kepastian hingga hari ini, padahal pemberangkatan terakhir nanti malam. Itu juga permintaan dari jamaah dan keluarganya untuk tunda berangkat," kata dokter Zainul, Selasa, 14 Agustus 2018.
Karenanya, Badenung pun terpaksa harus menunda keberangkatan hajinya pada tahun berikutnya.
Saat ini, Badenung ditemani putranya, yang lansung terbang dari NTT selang sehari setelah mendapat kabar orang tuanya terkena stroke, serta petugas haji dari NTT.
"Rencananya selasa besok kami urus surat kepulangan dari dokter serta layak penerbangan menuju NTT," kata Yusuf Keneng yang terus menunggu Badenung hingga dapat pulang ke NTT besok. (frd/wit)