Kena Penalti Saat Kalah dari Man City, Manajer Everton Kesal
Manajer Everton Sean Dyche melontarkan kalimat menohok tentang keputusan handball yang diberikan kepada Manchester City saat mereka kalah 1-3 di pekan ke-19 Premier League, Kamis 28 Desember 2023 dini hari WIB tadi.
Pada laga itu, Jack Harrison memberi The Toffees keunggulan setelah mengganjar kesalahan gelandang bertahan Manchester City, Rodri, yang kehilangan bola di kotak penalti.
Namun, semua berubah di babak kedua setelah Phil Foden menyamakan kedudukan di menit ke-52.
Petaka bagi Everton pun datang saat sepakan Nathan Ake mengenai tangan Amadou Onana di kotak penalti. Wasit John Brooks menganggap hal itu sebagai pelanggaran. Tanpa ragu, korps pengadil itu menunjuk titik putih.
Julian Alvarez mencetak gol dari titik 12 pas, sebelum Bernardo Silva menambahkan gol ketiga untuk membawa tim asuhan Pep Guardiola merangsek ke empat besar.
Namun Dyche tidak senang dengan keputusan wasit. Ia pun mengungkapkan kekesalannya karena dinilai tidak tepat.
“Kami bisa berdebat tentang penalti sepanjang hari. Para manajer melalui panggilan Zoom telah mengatakan bahwa ini hanya lelucon, tetapi begitulah yang terjadi,” seloroh Dyche dikutip dari The Daily Mail.
Baginya, gerakan Amadou itu sangat wajar. Tidak ada unsur kesengajaan untuk menyelamatkan gawangnya dengan mengangkat tangan. Dyche menilai Amadou hanya melompat untuk mencoba memblok bola.
“Bagaimana hal itu diberikan sebagai hukuman. Hal yang aneh di dunia saya, tetapi mungkin saya berasal dari planet lain,” sindir Dyche.
Ia belum tahu alasan hakim garis yang memberikan isyarat penalti kepada wasit. Sementara jaraknya dengan kejadian itu sekitar 18 yard. Baginya, dengan jarak sejauh itu tidak ideal untuk membuat keputusan.
“Siapa yang tahu? Semua manajer memperdebatkannya. Seseorang perlu berdiri pada titik tertentu dan menyadari bahwa itu tidak bisa menjadi penalti karena dia hanya melemparkan dirinya ke depan untuk mencoba memblokir bola, itu saja.”
Kepada Amazon Prime, mantan korps pengadil Premier League, Mark Clattenberg, memberikan penjelasan kepada Amazon Prime tentang keputusan tersebut.
'Ini mengubah permainan, itu adalah keputusan besar. Ketika Anda memblokir tembakan ke gawang dengan tangan terentang meskipun dia mencoba memblokir bola, karena itu adalah tembakan ke gawang, di sinilah wasit akan selalu memberikan penalti sebagai penalti.”
“Apakah saya setuju dengan itu? Saya tidak melakukannya, tetapi kami telah mendiskusikan pegangan bola selama bertahun-tahun dan kami masih belum bisa berkembang lebih jauh.”