Kemenaker Buka 1.000 BLK di Pesantren
Dalam rangka membantu percepatan peningkatan kompetensi angkatan kerja, khususnya di pesantren, Kementerian Ketenagakerjaan akan membuka 1.000 balai latihan kerja (BLK) di pondok pesantren pada 2019.
"Program ini diluncurkan sebagai wujud konkret prioritas pemerintah pusat untuk membangun sumber daya manusia (SDM)," kata Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri usai menghadiri pengukuhan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) pada Senin, 3 September 2018.
Lanjut Hanif, tahap awal Pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah pembangunan infrastruktur dan pada tahun 2018-2019 difokuskan untuk pembangunan SDM
Hanif menjelaskan, dalam BLK itu nantinya akan ada berbagai macam kejuruan yang dibangun untuk dimanfaatkan santri dan masyarakat sekitar pesantren.
Untuk tahap awalnya, pada 2018, Kemnaker akan melakukan pengecekan, misalnya lahan yang ada terkait pembangunan BLK pesantren itu.
"Kita sudah menyiapkan anggaran Rp1 miliar per satu titiknya. Tidak besar memang, tapi cukup membuat workshop bagi santri dan masyarakat untuk mendapatkan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan di daerah itu," jelasnya.
Hanif menambahkan saat ini pihaknya bersama Kementerian Keuangan dan BPJS Ketenagakerjaan masih menggodok teknis pembangunan BLK itu. Namun ia menegaskan program bisa dimulai meskipun belum ideal.
"Kami inginkan tahun ini atau tahun depan bisa dimulai dengan dua skema pengembangan dana keterampilan dan employpment benefit. Soal sumber dananya apakah dari APBN atau iuran perusahaan, itu masih dibahas," tegasnya.
Untuk peserta BLK-nya sendiri, menurut Hanif siapa saja bisa mengikuti pelatihan itu.
"Dulu kan ada syarat umur, kalau sekarang gak ada. Sekarang gak peduli usia kamu berapa, lulusan apa, kalau selama kamu butuh latihan bisa langsung datang ke balai latihan kerja yang sudah disediakan pemerintah secara gratis," pungkasnya. (amm/wit)