Kemesraan PKB dengan PDIP Cerai di Pilwali Surabaya 2020?
Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya, Musyafak Rouf membenarkan deadlock yang terjadi antara partainya dengan PDI Perjuangan di Pilwali Surabaya 2020. Musyafak menyebut, peluang PKB koalisi dengan PDIP, masih suram.
"Ya masih belum dilamar kita (PKB) sama PDIP. Kita kan gak bisa budhal dewe, kendaraannya gak cukup, cuma lima kursi. Kalau koalisi, jadi masih kecil kemungkinannya," ucap Musyafak saat dikonfirmasi ngopibareng.id, Kamis 2 Januari 2020.
Musyafak menjelaskan penyebab kecilnya peluang PKB berkoalisi dengan PDIP lantaran komunikasi yang tidak lancar, khususnya dalam menentukan figur yang diusung dalam pilwali nanti.
Meski masih ada peluang untuk koalisi, lanjut Musyafak, hingga kini ia masih belum mengetahui siapa yang akan diusung PDIP
"Siapa yang diusung semua ya gak tahu sampai sekarang, tapi kalau mau koalisi ya minimal, ada kesamaan dengan kriteria PKB. Terus bisa mengakomodir keinginan PKB apa tidak? Begitulah," ujarnya.
Musyafak melihat selama PDIP melakukan penjaringan bacawali, partai berlambang banteng tersebut selalu berjalan sendiri dan bergantung kepada keinginan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Musyafak menilai, pembicaraan koalisi seharusnya juga memperhatikan pembicaraan kedaerahan.
Ketidakpastian arah dukungan PDIP tersebut bukan hanya membuat bingung partai koalisi, namun juga membuat kecewa para bakal calon. Apalagi, sejak September 2019 lalu, PDIP telah membuka pendaftaran bacawali di Surabaya.
"Akhirnya, calonnya kecewa. Partai yang mau koalisi juga kecewa. Kami sulit untuk mendapatkan kepastian," katanya.
Musyafak menambahkan, meski partainya selama ini dikenal romantis dengan PDIP karena selalu berkoalisi di ajang besar seperti Pilgub Jatim 2018 serta Pilpres 2019, ia tidak menutup kemungkinan, bahwa kemesraan itu tidak berlanjut di Pilwali Surabaya 2020.
"Seperti biasanya, PDIP kemungkinan membuat keputusan last minute. Sehingga, sangat mungkin membuat koalisi besar di luar PDIP di Pilwali Surabaya 2020," pungkasnya.
Advertisement