Kemeriahan Kecil di Ramadhan ke-11
Namanya juga meriah pasti diselubungi canda dan tawa. Ada yang tergelak, ada juga yang tertawa lebar.
Mungkin ada juga yang cemberut, tapi disimpan dalam-dalam. Untuk menghormati momen kemeriahan yang jarang terjadi.
Kemeriahan ini kecil saja. Hanya berpuluh orang yang turut serta. Beberapa ada yang tertinggal karena "tugas negara" yang tak bisa dilewatkan.
Ada wartawan yang masih memburu berita dilapangan. Pemimpin Redaksi juga masih berkejar dengan waktu, dan sebisa mungkin sampai di "markas" tepat waktu. Sementara sang CEO masih berada di Istana Negara, membaur dengan acara Kepresidenan.
Kemeriahan kecil ini awalnya memang direncanakan. Tapi batal. Pupus tiada kabar. Lalu tiba-tiba datang lagi, seperti spontanitas, lalu terwujud begitu saja tanpa terduga.
Dan datanglah menu buka puasa itu. Bukber pertama di ramadhan hari ke sebelas. Asik tenan, mantap tenan.
Bukan menu biasa ternyata, menu cukup istimewa. Pesanan dari resto Al Hamra. Ada kambing, ada ayam, nasinya kebuli pula. Harum. Sedappp.
Sedap yang jarang terjadi ini sejatinya sangat bermakna buat ngopibareng.id. Beriring semangat, beriring doa, sembari berlari tanpa menoleh, portal berita ini mampu menembus rangking di zona 500 besar diantara miliaran situs internet di dunia.
Ini jelas kerja yang tak main-main. Ini adalah kerja yang bukan main. Kemeriahan kecil ini hanya semacam penanda. Penanda positif atas sebuah hasil sementara.
Kita menyadari, runing kita masih panjang. Semoga ngopibareng.id juga punya nafas panjang untuk menembus zona-zona atas yang lebih baik seperti doa buka bersama di ramadan hari ke sebelas ini.
Ada Yasmin, ada Amanah, ada juga Faris, dan Farid. Lalu ada Bisri, ada Okky, juga Amir, juga WidiKamidi. Tak ketinggalan si Yahya, si Zanuar, Riadi, dan Ibu perkasa penjaga dapur umum. Sebelum ditutup, sebelum bersantap, Amin ya robal alamin. (*)
Advertisement