Kemeriahan Festival Rujak Uleg 2019, Peserta Melebihi Target
Festival Rujak Uleg merupakan rangkaian acara menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Surabaya ke-726. Acara ini digelar di sepanjang Jalan Kembang Jepun Surabaya, Minggu 17 Maret 2019.
Semula acara ini hanya diikuti sebanyak 1.692 orang, ternyata saat dilakukan penghitungan ulang oleh pihak panitia jumlah peserta bertambah menjadi 1.801.
"Rencananya 1.692 peserta ternyata saat dihitung lagi ada 1.801 peserta yang hadir. Saya senang atas atusiasme warga Surabaya terhadap acara ini," ucap Risma.
Para perserta merupakan perwakilan dari 31 kecamatan dan kelurahan se-Surabaya, perwakilan dari 36 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), komunitas warga negara asing, dan perwakilan dari mahasiswa asing yang ada di kampus-kampus Surabaya.
Selain itu ada pula perwakilan komunitas suku-suku daerah ada di Surabaya, komunitas masyarakat Tionghoa, komunitas masyarakat Lampung, komunitas masyarakat Bima, dan sebagainya.
Tak hanya peserta, warga Surabaya juga ikut memadati area Kya-kya Kembang Jepun sejak pagi. Di panggung utama dimeriahkan tarian hingga parade kostum seperti garuda, bunga sakura dari plastik minuman kemasan bekas sampai Jejer Gandrung Banyuwangi dari masing-masing perwakilan instansi dan kampus.
Salah satu peserta parade kostum, Stevani dari SMK St. Louis mengatakan, ide pembuatan kostum jejer Banyuwangi untuk melestarikan budaya. "Banyuwangi kan kota kecil, kami ingin banyuwangi lebih dikenal. Dan ini upaya kami untuk mengenalkan budaya Banyu wangi," ujar Stevani.
Meskipun sepanjang jalan Kembang Jepun penuh sesak oleh warga yang ingin melihat acara ini, warga Surabaya tetap antusias. Lina Wahyunitasari mengaku sempat mencicipi rujak uleg meski suasana ramai.
"Seru-seru aja sih, tadi saya juga mencoba rujak, macam-macam rasanya ada yang enak, asin dan gurih," ungkap warga Dukuh Kupang Surabaya ini.
Ia berharap Festival Rujak Uleg terus ada setiap tahunnya. "Semoga selalu ada tiap tahunnya. Ini kan jadi hiburan buat warga," harapnya.
Kemeriahan Festival Rujak Uleg bertambah ketika Pemerintah Kota Surabaya meraih dua rekor MURI sekaligus, yakni cobek terbesar dan peserta terbanyak. (pita)