Kemerdekaan Waktu dan Kesempatan Ibadah Kaum Muslim di Jepang
Ustaz H. Aulia Rijal, Lc, MA, salah satu Dai Ambassador Dompet Dhuafa 2023, menyoroti jumlah muslim di Jepang yang amat sedikit.
Diketahui, Agama Islam merupakan agama minoritas di Jepang. Menurut data, mulai tahun 2010 hingga tahun 2020, populasi muslim yang tinggal di Jepang hanya ada sekitar 200.000 atau sekitar 1,6 persen dari populasi Jepang.
Sebagian besar muslim di Jepang merupakan pendatang dari negara mayoritas Islam, termasuk para mahasiswa dan pekerja yang berasal dari Indonesia. Sementara untuk penduduk asli Jepang, hanya sedikit saja yang memeluk agama Islam.
“Lambatnya perkembangan Islam di Negeri Sakura bisa jadi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di antaranya adalah tidak adanya kemerdekaan waktu dan kesempatan bagi dakwah Islam di lembaga pendidikan Jepang, kenshusei Jepang/negara lain yang waktu dan akses ke sumber-sumber kajian keislamannya sangat terbatas bahkan bersamaan dengan waktu salat, serta banyaknya makanan tidak halal akibat minimnya restoran halal milik kaum muslimin, dan sebagainya,” ungkap Ustaz Aulia dalam keterangan tertulis kepada Dompet Dhuafa pada Sabtu, 8 April 2023.
Melihat hal tersebut, Dompet Dhuafa Jepang pun hadir untuk membuka cakrawala yang lebih luas dan memberikan solusi-solusi serta kerja sama dengan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang untuk perkembangan Islam yang lebih baik.
Kerja sama tersebut di antaranya adalah dengan menghadirkan ulama/ustaz ke lokasi-lokasi yang mayoritas dihuni umat Islam, sehingga penguatan iman dan kajian serta pengembangan keislaman dapat terukur. Sebab, kita umat Islam adalah umat terbaik, sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Ali ‘Imran ayat 110 yang berbunyi:
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah…”
Advertisement