Kementerian Setneg Kunjungi Jembatan Ambrol di Sidoarjo
Kementerian Sekretariat Negara kunjungi jembatan ambrol di Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Kedatangan mereka merupakan upaya tindak lanjut surat warga kepada presiden mengenai ambruknya Jembatan Kedungpeluk.
Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Kementerian Sekretariat Negara Dr Jaswan Boris Muda Harahap mengatakan, kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari keluhan masyarakat yang disampaikan ke presiden melalui surat. Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, terkait solusi tercepat agar permasalahan ini bisa selesai.
“Alhamdulillah sudah ada langkah-langkah, semoga segera tertangani," ucapnya Rabu 31 Juli 2024.
Setelah melakukan cek lapangan, Jaswan Boris mengatakan jembatan tersebut merupakan objek vital warga, maka harus segera dibangun. Menurutnya, sebagian material mungkin akan tiba hari Kamis. ”Jadi Jumat sudah dilakukan instalasi, mudah-mudahan insya Allah tahun ini terbangun," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Sidoarjo, Eko Dwi Saptono mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat dari PU BM Provinsi Jawa Timur, mulai besok material pembangunan jembatan bailey akan datang.
“Insyaallah, Hari kamis besok informasi PUBM prov Jatim material bailey sudah datang total. Sehingga hari Jumat, jika tidak ada halangan nanti akan langsung instalasi, paling cepat 3 hari, paling lama 6 hari,” ujar Dwi Eko.
Ia melanjutkan, Pemkab Sidoarjo telah merancang beberapa kegiatan dalam rangka percepatan untuk pembangunan jembatan tersebut. Rencananya jembatan bailey mampu menopang kendaraan dengan ganda di atas 20 hingga 30 ton dengan lebar kurang lebih 4 meter dengan panjang 24 meter.
Sebelumnya, warga telah membangun jembatan sementara di sisi utara jembatan yang patah jadi dua itu. Dengan dana swadaya sebesar Rp50 juta. Dwi Eko menanggapi hal tersebut. Menurutnya jembatan itu belum terhitung kekuatan dan kemampuannya seperti apa, jadi jangan sampai menimbulkan pasal baru sampai bailey selesai dalam 1 minggu ini.
“Mengenai jembatan sementara yang dibangun oleh warga, kami pihak PUBM Sidoarjo pada prinsipnya mempersilahkan untuk digunakan,” kata Dwi Eko.
Terkait pembangunan jembatan permanen, Dwi Eko telah menyampaikan kepada Plt Bupati Sidoarjo dan telah mempersiapkan anggaran khusus. Perkiraan, pertengahan Agustus ini sudah dapat dimulai pembangunan jembatan permanen.
“Kami sudah bersurat, sudah ada anggaran yang disiapkan dalam minggu ini. Paling cepat pengerjaan 2 bulan, jika ada kendala maksimal 3 bulan dengan anggaran APBD senilai Rp2,5 miliar,” paparnya.
Mengenai konstruksi jembatan, Eko menyebut tidak menggunakan konstruksi girder karena membutuhkan waktu lama dan konstruksi yang dibangun lebih tinggi dari sebelumnya.
"Tidak menggunakan konstruksi gider, namun secara teknis kami mempertimbangkan jagaan air dengan membangun jembatan memakai konstruksi seperti di bundaran Tanggulangin dengan kekuatan diatas 20 ton," pungkasnya.