Kementerian PUPR Mobilisasi Alat Berat dan Kirim Tambahan Mobil Tangki Air ke Lombok
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah bantuan berupa alat berat serta sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi bagi korban gempa di Pulau Lombok.
Pada saat gempa 6,4 SR terjadi tanggal 29 Juli 2018, Satker Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah memobilisasi bantuan seperti mobil tangki air, mobil tinja, hidran umum, wc portable, tenda hunian darurat, genset, tong sampah dan kantong plastik ke lokasi bencana di Kabupaten Lombok Timur, terutama di Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun yang terkena dampak paling parah saat itu.
Pengiriman bantuan terus dilanjutkan pasca gempa 7 SR pada Minggu, 5 Agustus 2018 dimana Kabupaten Lombok Utara menjadi daerah paling parah mengalami kerusakan. Alat berat sangat dibutuhkan untuk melakukan pembersihan dan evakuasi korban dari reruntuhan rumah atau bangunan.
“Untuk alat berat, kita kerahkan dari proyek terdekat yang sedang berlangsung, seperti dari proyek bendungan, baik yang dimiliki Balai Kementerian PUPR maupun kontraktor BUMN dan swasta disana,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018.
Sejumlah alat berat sudah disebar ke beberapa titik, yakni Posko PUPR di Kecamatan Tanjung sebanyak 3 escavator, 2 doser, dan 8 dump truck, di KM 28 tersedia 1 Loader, 1 Tailer, dan 1 Mobil Crane, KM 38, KM 46 dan KM 63 masing-masing satu escavator untuk membersihkan longsoran/batu di badan jalan.
Jumlah alat berat akan ditambah karena akan ada 2 escavator yang akan ditempatkan di Posko PUPR Tanjung. Sehingga total alat berat yang siap dimobilisasi sebanyak 8 ekskavator, 2 dozer, 8 dump truk, 1 Loader, 1 trailer, dan 1 mobil crane.
Menteri Basuki yang mengunjungi lokasi gempa pada Senin, 6 Agustsu 2018, atau sehari setelah kejadian, mengatakan rumah-rumah yang hancur masih menggunakan konstruksi yang sederhana berupa tumpukan bata yang direkatkan bukan dengan semen namun hanya lumpur serta tanpa kolom sehingga mudah runtuh terkena guncangan gempa.
Kementerian PUPR juga siap membantu proses verifikasi rumah yang hancur, serta supervisi pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. “Apabila supervisi dilakukan oleh Kementerian PUPR maka akan mengacu pada standar desain rumah tahan gempa,” ujar Menteri Basuki.
Sebelumnya untuk rumah yang hancur akibat gempa pertama di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta per unit.
Kementerian PUPR, pada Rabu, 8 Agustus 2018, juga melakukan pengiriman sebanyak 10 mobil tangki air yang didatangkan dari gudang Kementerian PUPR di Bali dan sudah tiba di Kabupaten Lombok Utara tadi sore.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Ghani Gazaly selaku Kordinator Tim Tanggap Bencana di Lombok mengatakan untuk bantuan air bersih dan sanitasi difokuskan pada lokasi pengungsian, rumah sakit, dan permukiman yang dihuni banyak penduduk. Selain mendatangkan peralatan dari luar, Kementerian PUPR juga mengoptimalkan sumur bor yang telah dibangun sebelumnya sebagai sumber air bersih masyarakat.
Diantaranya dua titik sumur bor dengan kapasitas 10 liter/detik yang telah dilengkapi pompa dan digunakan untuk mensuplai air bagi Rumah Sakit Tanjung yang berada dekat Kantor Bupati Lombok Utara. Pengoperasian pompa masih menggunakan genset karena aliran listrik masih belum berfungsi.
Air dari sumur bor juga dialirkan ke lokasi pengungsian melalui penyambungan ke jaringan pipa PDAM Kabupaten Lombok Utara yang saat belum berfungsi. Distribusi air bersih menggunakan juga 2 mobil tangki air yang sudah ada.
Sumur-sumur bor lainnya yang beroperasi tersebar di Desa Pemenang, Kecamatan Pemenang berkapasitas 25 lt/det, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung 10 lt/det, dan tiga sumur di Desa Akar-akar berkapasitas masing-masing 20 lt/det. Kementerian PUPR juga akan mengirimkan instalasi pengolahan air (IPA) mobile yang dapat menjernihkan air yang keruh. (frd)
Advertisement