Kementerian PUPR Kirim Belasan Alat Berat Tangani Dampak Tsunami
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan prioritas utama pada masa tanggap darurat pascabencana tsunami di Pandeglang dan Lampung Selatan adalah melakukan evakuasi korban meninggal dunia dan menyelamatkan korban yang hidup, membersihkan sampah dan puing, serta memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi para pengungsi selama tujuh hari kedepan.
“Saya kira ini kejadian langka, karena tidak ada gempa tapi terjadi tsunami. Ini tengah diteliti oleh para pakar apa penyebabnya. Dari sisi infrastruktur tidak banyak terdampak. Paling parah banyak sampah yang menjadi tugas Kami untuk membersihkannya serta rumah-rumah semi permanen yang rusak,” kata Menteri Basuki saat meninjau salah satu titik kerusakan paling parah di Mutiara Carita Cottage, Minggu 23 Desember 2018 sore.
Turut hadir Gubernur Banten Wahidin Halim, Bupati Pandeglang Irna Narulita dan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dodi Ruswandi. Untuk membantu pembersihan jalan Kementerian PUPR sudah mengirimkan sejumlah alat berat dan sebagian sudah berada dilapangan, yakni 7 ekskavator, 12 dump truck, dan 2 loader.
Selain itu juga dikirimkan 16 mobil tangki air, 2 mobil toilet dan 20 hidran umum untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi para pengungsi. Tambahan alat berat dan peralatan air bersih dan sanitasi akan dikirimkan dari Jakarta dan Banten.
Menteri Basuki melakukan perjalanan darat menuju lokasi dengan mengambil rute Tol Jakarta-Merak, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang hingga ke Kecamatan Labuan dengan kondisi jalan mantap. Tiba di Kecamatan Labuan sekitar pukul 17.00, kemudian menuju Puskesmas Carita dimana Menteri Basuki sempat memanjatkan doa kepada korban meninggal dunia sebelum dievakuasi menggunakan mobil ambulan. Perjalanan dilanjutkan ke Hotel Mutiara Carita Cottage.
Untuk akses jalan, sejak Minggu pagi telah dilakukan pembersihan jalan di wilayah Labuan dan Carita dan kini sudah normal kembali. Menteri Basuki mengatakan apabila terjadi jalan terputus maka sesuai standar akan dilakukan pemulihan lalu lintas paling lama 7 hari seperti kerusakan Jembatan Batang Kalu akibat banjir di Padang Pariaman dan Jalan Gubeng yang ambles di Surabaya.
Menteri Basuki juga menyampaikan bahwa kejadian bencana di NTB, Sulteng, Pandeglang dan Lampung menjadi “lesson learned” akan pentingnya bangunan gedung memenuhi _building code_ sehingga adaptif dan tangguh bencana. “Penerapan _building code_ sangat penting. Mulai awal 2019, Kami akan intensifkan sosialisasi building code ke daerah-daerah terutama yang rawan bencana,” tegas Menteri Basuki.
Dalam rangka memperlancar kordinasi pemenuhan kebutuhan dan mobilisasi alat berat dan peralatan air bersih dan sanitasi, Menteri Basuki menunjuk Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau, Ciujung dan Cidurian Tris Raditian sebagai Ketua Satgas Penanganan Bencana di Pandeglang.
Kementerian PUPR menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban meninggal dunia akibat bencana tsunami di Pandeglang dan Lampung termasuk satu Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian PUPR yakni Kepala Seksi Hidrologi Ditjen Sumber Daya Air Brilian Parmawati dan putranya Fahmi Razindra Dahlan.
Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Direktur Preservasi Jalan Atyanto Busono, Direktur Sungai dan Pantai Jarot Widyoko, Direktur Pengembangan Sistem Air Minum Agus Ahyar, Kepala Balai Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung dan Cidurian Tris Raditian, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (man)
Advertisement