Kementerian PUPR Bangun Jaringan Pipa Air di Merauke
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap membangun jaringan pipa transmisi air baku yang dilaksanakan di Distrik Jagebob, Tanah Miring dan Semangga, Kota Merauke, Papua.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa upaya ini untuk mengatasi permasalahan kesulitan air bersih yang sering dialami warga dalam musim kekeringan, menyusutnya sumber air baku eksisting di Rawa Biru maupun meningkatnya kebutuhan air akibat bertambah jumlah penduduk Kota Merauke.
Basuki memaparkan, penyediaan air bersih sangat penting dalam pembanguan sumber daya manusia Indonesia karena meningkatkan kualitas kesehatan sekaligus mengurangi risiko penyakit yang diakibatkan oleh air seperti diare.
"Penyediaan akses air bersih 100 persen bagi seluruh masyarakat menjadi target Pemerintah dan juga upaya mewujudkan target Sustainable Development Goals (SDGs)," katanya.
Pada periode 2013-2016, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Papua Merauke, Ditjen Sumber Daya Air telah membangun jaringan pipa transmisi sepanjang 33,34 kilometer dengan anggaran total Rp208 miliar.
Sedangkan pada 2018-2019 dilanjutkan dengan penambahan jaringan pipa transmisi sepanjang 15,94 kilometer yang dilengkapi dengan bangunan intake, boster, jembatan air bentang sepanjang 37,5 meter sebanyak 1 unit dan jembatan air bentang sepanjang 15 meter sebanyak 4 buah jembatan.
Sumber air baku yang digunakan adalah Sungai Maro di Kabupaten Merauke dengan kapasitas 350 liter/detik. Pembangunan "intake" dan jaringan pipa transmisi air baku dilakukan mulai 28 September 2018 hingga 13 Desember 2019 oleh kontraktor PT. Minarta Dutahutama dengan nilai kontrak Rp 93,9 miliar.
Sementara untuk konsultan supervisi dilakukan oleh PT Wecon dengan nilai kontrak sebesar Rp2,3 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Progres pekerjaan hingga pertengahan November 2018 sebesar 15 persen. Untuk penyaluran ke rumah-rumah warga akan dibangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan distribusi utama oleh Ditjen Cipta Karya. Untuk proses dan biaya pengadaan lahan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke.
Di Kabupaten Merauke, Kementerian PUPR juga tengah menyelesaikan pembangunan saluran air pengendali banjir di Ibukota Kabupaten Merauke berupa pembuatan pasangan batu sepanjang 3.815 meter, pembangunan "box culvert" dan jembatan.
Progres konstruksi hingga awal November 2018 sebesar 89,46 persen dan ditargetkan rampung pada akhir 2018.
Pembangunan tersebut dikerjakan oleh PT. Bawakaraeng Purnama Wijaya dan PT Tunas Jaya Irja Kerjamasa Operasi dan konsultan supervisi oleh PT Tatareka Paradya dengan kontrak tahun jamak 2017-2018. (ar/gm)