Kementerian PU Diminta Presiden Cawe-Cawe Pengembangan 4 Destinasi Bali Baru
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut fokus untuk membantu mempercepat pengembangan empat destinasi dari 10 Bali baru.
Hal ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
"Sekarang difokuskan lagi Danau Toba Sumut, Borobudur Joglosemar, Mandalika NTB, Labuan Bajo NTT. Semua harus disusun master plan-nya. Apa misalnya di Mandalika, di luarnya tahu-tahu kumuh kan. Nah ini saya diminta Pak Presiden Jokowi untuk merapikan itu dengan cepat," ujar Basuki.
Kemudian menyiapkan kawasan untuk parkir, cafe, membangun penginapan, restoran, hingga tempat berjualan cinderamata sesuai dengan tata ruang. "Semua harus difokuskan untuk empat destinasi itu," jelasnya.
Untuk Danau Toba, katanya, kendala-kendala dalam pengembangannya harus segera diselesaikan. Antara lain masalah lahan. Presiden, lanjut Basuki, tidak ingin pembangunan di empat destinasi itu terlambat.
"Kami diminta untuk melakukan pemetaan dulu," pungkas menteri kelahiran Surakarta ini. Tetapi KemenPUPR akan tetap support program-program Kemenpar yanh dinahkodai Menteri Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya juga meyakini, bahwa target 20 juta wisman yang disampaikan Presiden Jokowi itu harus diimbangi dengan destinasi yang kelas dunia.
“Strategi pengembangan destinasi mengunakan rumus 3A, membangun Atraksi, Akses dan Amenitas. Khusus atraksi, ada alam, budaya dan buatan. Akses inilah yang harus terus dikebut, baik darat, laut, udara,” ungkap Arief Yahya.
“A” ketiga adalah Amenitas, seperti hotel, resort, akomodasi bagi Wisman dan Wisnus. Amenitas itu tugasnya private, atau swasta. Pemerintah menyiapkan regulasi dan public utilities, seperti jalan, air, listrik, telekomunitasi,” ungkap Arief Yahya. (*)