Kementerian Pertanian Pastikan Tahun 2025 Pemerintah Tidak Impor Beras
Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan RI Dr. Yudi Sastro mengatakan, pemerintah pada 2025 berkomitmen untuk tidak lagi mengimpor beras.
Penegasan Dirjen Yudi Sastro itu berdasarkan target Kementerian Pertanian yang menetapkan target peningkatan luas tanam sebesar 30 pesen untuk tahun depan.
Sehingga produksi beras dapat melebihi konsumsi secara nasional. Asumsinya, jika data luas tanam pada Oktober mencapai 1,2 juta hektare Desember 2 juta hektare dan Januari 2025 mencapai 2 juta hektare dengan luas tanam di atas 1 juta hektare, maka dipastikan akan surplus setiap bulannya.
Sementara kebutuhan beras nasional diperkirakan mencapai 2,8 juta ton per bulan. Sehingga dengan target tanam 13 juta hektare pada tahun 2024 dan 20 juta hektare pada tahun 2025, kebutuhan beras akan terpenuhi dan surplus.
"Dan, Lamongan diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, "katanya, saat di Lamongan, Rabu 8 Januari 2025.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Yudi Sastro melakukan kunjungan kerja di Lamongan sekaligus menghadiri rapat koordinasi luas tambah tanam (LTT) dan penanaman padi di Desa Kebalanpelang, Kecamatan Babat, Lamongan.
Kementerian Pertanian, tegas Yudi Sastro optimis akan hal ini. Apalagi didukung pupuk subsidi yang cukup, pengelolaan air yang baik, dan harga gabah yang menguntungkan. Tentu, hal itu dapat mencapai target swasembada pangan.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, sebagai lumbung pangan nasional Pemkab Lamongan telah melakukan ragam upaya untuk meningkatkan produktivitas padi.
Di antaranya menyediakan bibit berkualitas, pembangunan perbaikan atau rehabilitasi jaringan irigasi baik primer, sekunder dan tersier. Juga embung serta sumur dalam maupun dangkal.
Selain itu, optimalisasi potensi lahan sawah dan bukan sawah untuk ditanami padi. Yakni, khususnya wilayah rawa dan perhutanan sosial. Selanjutnya penyediaan pompa, pendampingan melalui sekolah lapang penyuluhan terpadu (SLPHT). "Tujuannya, agar budidaya padi bisa dikawal sampai panen dengan hasil yang baik, "paparnya.
Karena itu, lanjut Bupati Yuhronur, Pemkab dan petani Lamongan siap serempak mensukseskan program swasembada pangan. Bahkan Pemkab Lamongan sudah mencanangkan penggunaan dana desa minimal 20 persen untuk pertanian.
"Rencananya akan kami gunakan untuk pelaksanaan sekolah lapang. Tujuannya agar kemampuan petani lebih maksimal dalam mengelola dan mengatasi masalah pertanian, "imbuhnya.
Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu juga memaparkan, luas tanam Kabupaten Lamongan bulan Januari 2025 hingga hari ini mencapai 3.768 hektare. Sedangkan target pusat adalah 28.344 hektare.
Demikian pula terkait target tanam tahun 2025 dari Kementerian pertanian Republik Indonesia Januari-Desember 2024 sebesar 192.373 hektare. Sedangkan rata-rata realisasi sasaran tanam Kabupaten Lamongan 5 tahun terakhir adalah 154.8 15 hektare. Artinya ada kenaikan target sebesar 37.558 hektare.
"Luas panen berdasarkan angka kerangka sampling area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 sebesar 130.890 hektare dengan produksi 776.950 ton. Ini angka sementara rilis BPS Kabupaten Lamongan November 2024," pungkasnya.