Kementerian Kesehatan Punya Radar Deteksi Virus Varian Baru
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan hal itu berkat kemampuan Indonesia dalam mengidentifikasi jenis virus varian baru.
“Kita bisa mengendalikan Covid-19 karena kita tahu musuhnya apa dengan metode yang namanya genome sequencing,” ujar Menkes Budi dikutip Kemkes Kamis 19 Januari 2023.
Menurut Menkes Budi, pertama kali Indonesia bisa melakukan genom sequencing hanya bisa melakukan 140 sampel selama 9 bulan. Sekarang setiap bulan bisa mencapai 8 ribu sampel.
Dulu alat-alatnya hanya di Jawa di beberapa kota besar, sekarang sudah ada di 12 kota di seluruh Indonesia. Dari pemeriksaan genome sequencing dapat diketahui kenaikan dari kasus Covid-19 bukan disebabkan oleh mobilitas atau hari besar melainkan akibat adanya virus varian baru.
Sejak awal 2021 kasus Covid-19 naik karena varian Alpha, selanjutnya varian Delta, diikuti varian Omicron yang kasus hariannya hampir mencapai 60 ribu. Di negara-negara lain terjadi juga dua gelombang besar yaitu ketika adanya varian Omicron BA.4 dan BA.5 di sekitar bulan Juli – Agustus, juga varian BQ.1 dan XBB.
Berkat upaya genome sequencing, lanjut Menkes, Indonesia tidak mengalami kenaikan tinggi pada 2 gelombang tersebut. “Jadi kita yakin bisa mengendalikan Covid-19 dengan baik karena kita tahu caranya adalah dengan cepat mengidentifikasi musuhnya apa, varian barunya apa melalui genome sequencing,” ucap Menkes.
Dikatakan Menkes, pemeriksaan genome sequencing sudah ditata di lebih dari 12 laboratorium di seluruh Indonesia. “Jadi kayak ‘radar’nya ini setiap hari di monitor kalau ada varian-varian baru,” ungkap Menkes Budi.
Selain mengetahui variannya, kata Menkes, kita mesti tahu juga daya tahan imunitas masyarakat Indonesia. Indonesia merupakan satu dari beberapa negara di dunia yang mengukur kekuatan daya tahan imunitas tubuhnya.
Advertisement