Kementan Bantu Pompanisasi untuk Lahan Tadah Hujan di Lamongan
Direktorat Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil, mengucurkan sejumlah bantuan kepada petani di Kecamatan Maduran, Lamongan.
Bantuan terdiri pompa air, benih padi hibrida dan benih jagung. Asuransi pertanian juga diberikan kepada sejumlah kelompok tani setempat.
Hanya, pada kesempatan itu Ali Jamil lebih menekankan pentingnya program pompanisasi. Khususnya untuk lahan tadah hujan. Adapun benih yang dibagikan merupakan penunjang untuk mendorong percepatan tanam padi melalui program pompanisasi untuk lahan tadah hujan tersebut.
“Pompanisasi ini untuk mengaktifkan sawah-sawah tadah hujan kita pada masa musim tanam kedua. Untuk bulan April - September ini musim tanam. Selama ini tadah hujan di musim tanam dua ini tidak bisa tanam. Karena itu butuh pompanisasi,” katanya, usai tanam padi di Desa Turi, Maduran, Lamongan, Selasa 18 Maret 2024.
Ditjen Ali Jamil menyebutkan, Lamongan memiliki luas sawah baku terbesar di Jawa Timur. Hampir 95 ribu hektare dari total kurang lebih 1,2 juta luas baku sawah di Provinsi Jawa Timur. Seluas itu, 30 ribu hektare di antaranya sawah tadah hujan.
"Dari sekitar 30 ribu hektare tadah hujan ini yang sebenarnya menyebabkan indeks pertanaman kita rendah secara nasional. Karena indeks pertanamannya satu kali setahun," imbuhnya.
Sedang lahan tadah hujan secara nasional mencapai 2 juta hektare lebih. Jika lahan tadah hujan tersebut bisa dikembangkan dengan dukungan pengairan, maka akan dapat mendongkrak produktivitas padi. "Kita berharap lahan tadah hujan bisa kita suport pompanya sekitar 1,5 juta hektare di Jawa dan 500 ribu hektare di luar jawa," tegas Ali Jamil.
Sebelumnya, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan bantuan yang diberikan Kementan memberikan rasa optimis petani Lamongan. Khususnya yang berada di wilayah lahan tadah hujan.
Karena, sekitar 30 ribu hektare lahan pertanian di Lamongan lahan bera atau atau tadah hujan. Dalam waktu 8 sampai 9 bulan belum bisa tanam. Maka program pompanisasi yang didorong oleh Kementan ini menjadi angin segar bagi petani Lamongan.
"Harapannya, pada lahan tadah hujan seluas 30 ribu hektare akan bisa 2 kali tanam. Sehingga, produktivitas padi Lamongan bisa meningkat dan bisa terus menjaga ketahanan pangan nasional," jelasnya.