Kemensos Fasilitasi Persalinan Anak Korban Perkosaan di Sidoarjo
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi Polresta Sidoarjo, Jawa Timur Sabtu, 5 Februari 2022. Kedatangannya itu untuk memastikan penanganan anak perempuan hamil korban perkosaan ayah tirinya berjalan semestinya.
Menteri Risma menyebut sudah menyiapkan langkah untuk masa depan korban dan ibunya. Kementerian Sosial kata Risma akan memfasilitasi persalinan korban. Korban diperkirakan akan melahirkan anaknya sekitar April sampai Mei mendatang.
"Yang jelas korban sudah berada di tempat yang aman. Diperkirakan antara April sampai Mei korban akan melahirkan. Dan insyaalloh kita juga pikirkan masa depan anak dan ibunya," kata Risma, Sabtu, 5 Februari 2022.
Menurut Risma, kasus ini termasuk kasus berat, oleh karenanya, dia mendesak aparat penegak hukum agar pelaku dituntut dengan ancaman hukuman paling berat. Selain itu, Risma juga meminta Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan instansi terkait melakukan upaya pencegahan agar kasus semacam ini tidak terulang lagi.
"Kasus ini termasuk berat. Maka saya menekankan agar pelaku dihukum seberat beratnya. Saya berkoordinasi dengan kepolisian dan pemerintahan daerah agar kasus semacam ini tidak terulang lagi," tegasnya saat mengunjungi Mapolresta Sidoarjo.
Sementara itu, Kepala UPTD PPA Kabupaten Sidoarjo, Prastiwi Tri Yanti mengatakan, Kementerian Sosial akan memfasilitasi sepenuhnya proses persalinan korban. Nantinya, persalinan akan dilakukan di balai besar milik Kementerian Sosial yang ada di Solo, Jawa Tengah.
"Rencananya, persalinan korban sesuai dengan instruksi Mensos Risma. Kita akan bawa ke balai besar Kemensos yang ada di Solo. Jadi semua sudah difasilitasi di sana," jelasnya.
Lebih lanjut Yanti menjelaskan, kehamilan korban termasuk berisiko tinggi. Pasalnya, usia korban baru 11 tahun namun sudah hamil tujuh bulan. Usia kandungan dan rahim korban dianggap belum cukup sempurna untuk mengalami hal tersebut. Oleh karenanya, harus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk memantau kondisi kesehatan korban.
"Jadi, kehamilan dan persalinan di usia 11 tahun ini risikonya sangat tinggi. Tapi setidaknya kita tetap memantau melalui kesehatannya, kita lakukan pemeriksaan secara rutin," tandasnya.
Advertisement