Kemensos Bentuk Dua Kampung Siaga Bencana di Lumajang
Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapu bencana dengan mempercepat pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di sejumlah lokasi yang terindikasi rawan bencana.
Sesuai arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kemensos fokus melaksanakan kegiatan sebagai antisipasi kemungkinan bencana mega trust pantai selatan pulau Jawa, melalui peningkatan kapasitas masyarakat salah satunya melalui fasilitasi KSB.
Pasca gempa bermagnitudo 6,1 yang mengguncang tiga kabupaten di Jawa Timur yaitu Kabupaten Malang, Lumajang, dan Blitar, mendorong Kementerian Sosial untuk segera membentuk KSB di Kabupaten Lumajang.
Dua kecamatan yang dipilih untuk pembentukan KSB kali ini adalah Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pasirian, dimana kedua kecamatan tersebut memiliki tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi mulai dari gempa bumi, longsor, hingga tsunami.
Pembentukan dua KSB di Kabupaten Lumajang ini secara resmi dikukuhkan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq pada di Lapangan Desa Bulurejo, Tempursari, Lumajang. Pembentukan KSB ini sebagai langkah untuk pengurangan resiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
"Kabupaten Lumajang punya seluruh potensi bencana. Gempa kemarin kita merasakan dampaknya. Kita punya potensi tsunami karena kita di jalur pantai selatan. Kita punya potensi erupsi gunung berapi dari Semeru. Saya berterima kasih dan mengapresiasi keinginan warga untuk bersama-sama dengan kami pemerintah dan masyarakat kalau ada bencana kita siaga, kita siap," ujar Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dalam sambutannya.
Dalam satu kelompok KSB terdapat sekitar 60 warga yang ditunjuk menjadi anggota KSB. Mereka dibekali dengan sejumlah pelatihan mitigasi bencana seperti pemetaan potensi bencana, pemetaan sumber daya, pelatihan dasar pertolongan pertama dan evakuasi, keposkoan, hingga dapur umum.
"Kami memberikan pelatihan teknik tentang kebencanaan, masyarakat membuat SOP (standar operasional prosedur) sendiri sehingga mereka tahu dan terorganisir siapa yang bagian evakuasi, siapa yang bagian dapur umum. Masing-masing punya koordinator, sehingga jelas kalau ada bencana siapa berbuat apa," kata Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Kementerian Sosial RI Iyan Kusmadiana, secara tertulis Minggu 23 Mei 2021.
Selain memberikan pembekalan dalam hal pengetahuan, Kementerian Sosial juga memberikan bantuan logistik berupa peralatan masak, tenda, family kit, beras, makanan siap saji, dan sebagainya senilai Rp211 juta yang akan diletakkan dalam lumbung sosial sebagai logistik cadangan jika terjadi bencana.
Sementara itu, Sutono, yang ditunjuk menjadi ketua KSB Kecamatan Tempursari mengaku senang dengan adanya pembentukan. Menurutnya dengan adanya pelatihan bencana membuat masyarakat lebih siaga terhadap bencana yang bisa muncul kapan saja.
"Alhamdulillah, senang. Dari kemarin kami diajarkan pelatihan-pelatihan tentang bencana. Jadi mau gak mau ya kami harus bisa menyiapkan diri kami. Tapi tadi sudah dibagi-bagi tim dan sudah punya tugas masing-masing," ujar Sutono.
Pembentukan dua KSB di Kabupaten Lumajang ini menambah jumlah KSB di seluruh Indonesia menjadi 780 KSB. Kementerian Sosial akan terus melakukan pembentukan KSB baru di wilayah rawan bencana lainnya.
Advertisement