Kemenristek Harapkan Kuliah Tatap Muka Awal Tahun 2021
Menteri Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro berharap pembelajaran perkuliahan tatap muka bisa dilangsungkan pada Februari 2021 mendatang. Harapan tersebut disampaikan saat berkunjung ke Universitas Airlangga (Unair), Jumat 4 Desember 2020 pagi.
Bambang menyampaikan, agar Indonesia dapat meniru sistem yang diterapkan Amerika dengan melakukan metode pembelajaran hybrid sejak September lalu. Karena disana menerapkan screening kepada seluruh warga kampus secara rutin.
"Saya berharap Unair dapat menjadi percontohan hal tersebut. Kalau Februari nanti Pak Rektor (M. Nasih) memutuskan untuk memulai membuka kampus dengan pendekat hybrid online dan offline," harap Bambang.
Menurutnya, screening awal seperti itu penting dilakukan, pengecekan Covid-19 baik ke tanaga pendidik maupun mahasiswa sangat diperlukan apabila pembelajaran tatap muka berlangsung.
"Kalau Unair melakukan hal tersebut, saya yakin tempat lain akan berani mengikuti. Tidak hanya dunia pendidikan, nantinya Bandara, stasiun, dan kantor juga akan mengikuti langkah tersebut," tandasnya.
Disisi lain, Direktur Pendidikan Unair Prof Dr Sukardiman Apt MS mengatakan, rencana pembelajaran tatap muka memang sudah ada.
Sukardiman menuturkan, beberapa mahasiswa yang melakukan praktek kerja di Rumah Sakit juga sudah melakukan Swab tes untuk memastikan mereka sehat dan bebas dari Covid-19.
"Sementara yang dikampus akan kami lakukan screening dengan rapid test," kata Sukardiman.
Ia juga menjelaskan, saat pembelajaran tatap muka berlangsung nantinya akan mengurangi kapasitas agar tetap melalukan sosial distancing.
"Misal kapasitas di labiratorium 60 mahasiswa ke depan hanya 30 mahasiswa dengan harapan tetap bisa physical distacing dan 30 sisanya online. Jadi online dan offline tetap berjalan," jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya masih mendiskusikan dan menunggu instruksi mengenai hal tersebut. Sebab Unair masih mengedepankan keselamatan dari mahasiswa maupun dosen.