Kemenpora Hadiahi Workshop Iptek Angkat Besi Jatim dan PPLP
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia bekerja sama dengan Dispora Jatim, dan Pengurus Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga (PABBSI) Jatim menggelar Workshop Iptek Olahraga bagi pelatih PPLP dan Angkat Besi Jatim di Hotel Oakwood, Surabaya, Rabu 16 September 2020.
Kepala Bidang Pengembangan Iptek Olahraga Kemenpora, Muhammad Yunus mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk apresiasi dari pemerintah yang melihat prestasi olahraga Jatim, utamanya di cabang Angkat Besi yang menorehkan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kita aplaus terhadap perkembangan olahraga di Jatim, terutama angkat besi. Seperti di Kediri yang tidak diunggulkan tapi sekarang nomor 1 di Jatim. Otomatis bentuk penghargaan kita beri penginkatan kualitas pelatih,” kata Yunus ketika ditemui usai acara.
Yunus menyampaikan, peningkatan Iptek ini diharapkan dapat menambah kompetensi para pelatih dalam mencetak atlet-atlet berkualitas dengan mengedepankan sport science. Ia sendiri melihat kondisi di mana banyak pelatih yang tidak memiliki bekal yang cukup untuk mencetak atlet berkualitas.
“Kalau namanya spoort science itu sebenarnya sejak usia dini (6 tahun) udah perlu. Ketinggalan ktia adalah itu gak pernah memikirkan bagaimana meningkatkan kapasitas pelatih dengan sport science. Kalau teknik kita lebih baik atau sama dengan Thailand yang prestasinya bagus. Selama ini pelatih otodidak atau melatih karena dilatih,” jelasnya.
Sementara itu, Kadispora Jatim Supratomo menyampaikan, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pelatih untuk bisa memberikan prestasi.
“Kita ingin bisa mengupgrade terus para pelatih, khususnya angkat besi baik skill, knowledge attitude, karena angkat besi terus menggeliat. Terutama di Kota Kediri yang memang PPLP saya tempatkan di sana,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengprov PABBSI Jatim, Jeffry Tagore menyampaikan, terima kasih karena prestasi Angkat Besi Jatim mendapat perhatian dari pemerintah. Menurutnya, workshop ini sangat diperlukan untuk pengembangan kualitas dari para pelatih yang ada dalam mencetak atlet-atlet berprestasi.
“Mereka membina atlet berdasar pengetahuan yang sangat minim kecuali mantan atlet yang sudah tersebar. Mereka banyak melihat dari Google, sehingga banyak miss dan iptek ini kita perlukan,” aku Jeffry.
Menurutnya, memang selama ini PABBSI cukup terkendala mencari atlet-atlet muda berpotensial di olahraga beban ini.
“Memang benar jadi kendala, ini perjuangan pelatih. Saya pikir dengan adanya Iptek ini mereka lebih pede (percaya diri) membina karena punya dasar pengetahuan yang cukup,” imbuhnya.
Jeffry menyampaikan, pihaknya bersama dua pembicara dari luar negeri yakni Gregory John Wilson dan Aveenash Pandoo akan banyak memberikan materi terkait bagaimana pembinaan atlet jangka panjang dengan penerapan sport science.