Kemenparekraf Targetkan Banyuwangi-Bali Barat Jadi Wisata Dunia
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mengembangkan wisata kelas dunia Banyuwangi Bali Barat (BBB). Rencana pengembangan BBB ini salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi beban wisata yang terlalu berat di wilayah Bali selatan. Konsepnya, akan dibangun infrastruktur untuk penguatan konektivitas antara Banyuwangi dengan kawasan Bali Barat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, selama berpuluh-puluh tahun wisata di Bali terpusat di Bali selatan. BBB ini akan dikembangkan dengan membangun interconnectivitas ke Bali barat dan Bali utara.
"Kami akan membangun beberapa jetty dan marina, baik di Watudodol, di Tabuhan untuk dikoneksikan ke Menjangan dan juga Pemutaran," jelasnya, Sabtu, 13 Januari 2024.
Watudodol dan Pulau Tabuhan merupakan Destinasi wisata yang masuk wilayah Banyuwangi. Sedangkan Pulau Menjangan dan Pemutaran masuk wilayah Bali barat.
Dengan adanya konektivitas ini, menurut Sandi maka tidak perlu khawatir adanya kemacetan. Destinasi-destinasi wisata kelas dunia tersebut dapat terhubung dalam waktu 30 menit saja. Selain itu, Banyuwangi sudah punya bandara kelas dunia yang sudah menerima penghargaan Agha Khan yaitu Bandara Banyuwangi.
Dia menyebut, saat ini wilayah Pemutaran sudah menjadi destinasi yang mendapat penghargaan dari segi mangrove dan restorasi terumbu karang. Di sisi Banyuwangi sudah ada Bangsring Underwater yang ada hotel untuk ikan, ada Ijen dengan blue fire-nya, ada Pulau Merah dan ada Taman Nasional Alas Purwo. "Jadi ini yang menjadikan ekosistemnya yang sangat menarik," katanya.
Lebih jauh dijelaskan, pengembangan BBB ini akan dilakukan pada tahun ini juga. Menurutnya, pada kuartal pertama tahun ini, kita akan lakukan koordinasi dengan tiga Bupati. Yakni Bupati Banyuwang, Bupati Buleleng dan Bupati Jembrana. Ketiganya, menurutnya sudah terhubung. "Dan ini akan kita realisasikan di kuartal pertama," tegasnya.
Setelah itu, lanjutnya, Kemenparekraf akan langsung akan membuka peluang investasi di beberapa destinasi di Banyuwangi, Jembrana dan Buleleng. Berikutnya, BBB ini akan dipasarkan di ITB Berlin di akhir kuartal pertama. ITB Berlin adalah pameran perdagangan pariwisata terbesar di dunia. "Jadi kita gercep, geber dan gas pol untuk Banyuwangi Bali Barat," katanya.
Untuk mendukung pengembangan BBB ini, Kemenparekraf akan mengarahkan semua kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) bukan lagi ke Bali selatan tapi ke Banyuwangi. Begitu juga kegiatan pertemuan di level nasional dan internasional untuk dipusatkan di Banyuwangi.
Dengan pengembangan BBB ini, Kemenparekraf mentargetkan peningkatan kunjungan wisata di kedua wilayah itu hingga15 sampai 20 persen. Tahun lalu, menurutnya, kunjungan wisatawan di Banyuwangi menembus angka 3,5 juta. Angka ini masih di bawah 5 juta yang pernah diraih Banyuwangi pada masa sebelum Pandemi.
"Jadi kita targetkan Banyuwangi bisa bertambah 15-20 persen. Mudah-mudahan di atas 4 juta dengan lebih banyak dibangun seperti interconnectivitas marina maupun jetty ini akan memudahkan masyarakat dan wisatawan untuk memberikan fasilitas yang terbaik untuk pariwisata kelas dunia, pariwisata hijau," ujarnya.
Advertisement