Kemenpar Terus Gali Pasar Malaysia Lewat MITM
Pasar wisatawan asal Malaysia masih sangat potensial untuk digali. Untuk itu, Kementerian Pariwisata menyiapkan sejumlah strategi.
Salah satunya dengan mengikuti pameran Malaysia International Travel Mart (MITM) Kuala Lumpur. Event ini akan dilaksanakan 3 hingga 5 Agustus 2018. Lokasinya di Mid Valley Exhibition Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana, Indonesia memiliki banyak destinasi yang bisa ditawarkan kd mancanegara. Termasuk Malaysia.
“Indonesia memiliki begitu banyak destinasi wisata untuk ditawarkan ke dunia internasional. Termasuk kepada masyarakat Malaysia. Oleh karena itu berbagai treatment harus disiapkan Kemenpar. Seperti memaksimalkan partisipasinya pada Malaysia International Travel Mart (MITM),” terang Pitana.
Dijelaskan Pitana, dengan jarak yang relatif dekat, wisatawan Malaysia sangat potensial untuk dirayu agar datang ke Indonesia. Terlebih pertumbuhan kunjungan wisatawan asal Negeri Jiran itu ke Indonesia juga cukup tinggi. “Malaysia merupakan fokus pasar utama. Pertumbuhannya juga signifikan setiap tahun,” tuturnya.
Tahun 2018, target kunjungan wisatawan asal Malaysia sebanyak 1,4 juta orang. “maka upaya promosi pariwisata Indonesia ke Malaysia perlu lebih ditingkatkan. Tujuannya tentu untuk mencapai target,” jelas Pitana.
Pada partisipasi tahun ini, Booth Indonesia berada di Hall 2 dengan nomor booth B017 – B021 dan B028 – B032.
Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional II Sumarni, mengatakan jika Kemenpar akan menampilkan tema utama Bali. “Kapal Phinisi” juga akan ditampilkan sebagai focus of interest.
“Mulai dari pilihan tema hingga ditampilkannya kembali Kapal Phinisi, akan mencerminkan kekayaan Indonesia. Kita akan meyakinkan publik Malaysia caranya dengan memperlihatkan kekayaan dan keindahan alam, serta keramahan orangnya,” papar Sumarni.
Dalam pameran MITM 2018, Kemenpar akan membawa total 16 (enam belas) industri pariwisata. Terdiri dari 5 (lima) industri akomodasi dan 11 (sebelas) industri travel agent (TA) / tour operator (TO). Mereka berasal dari destinasi di Sumatera Utara, Kepri, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi Tengah.
“Selain itu, kita juga akan menyertakan 5 (lima) agen lokal Malaysia yang merupakan anggota Malaysian Chinese Tourism Association (MCTA). Mereka akan dilibatkan untuk melakukan penjualan langsung dan bersama-sama mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya untuk segemen etnis China” jelas Sumarni.
Sedangkan Kabid Pemasaran Area IV Hari Budiarti mengatakan Kemenpar menyiapkan hadiah (gift redemption) bagi setiap pembelian paket.
“Apabila melakukan pembelian paket wisata dari agen perjalanan lokal, baik di dalam maupun di luar booth Indonesia, kami telah menyiapkan hadiah spesial. Hadiah dapat ditukarkan pada counter. Cukup dengan menunjukkan bukti invoice dari pembelian paket,” terang Hari.
Dalam acara yang berlangsung selama 3 hari ini, berbagai aktivitas menarik telah disiapkan bagi pengunjung booth Indonesia. Antara lain pelayanan informasi, pendistribusian bahan promosi Coffee and Refreshment Corner, Peta Indonesia Interaktif, serta Gimmick & Gift Redemption.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai keikutsertaan Indonesia di ajang ini cukup strategis.
“Selain sebagai ajang mempromosikan destinasi wisata di Indonesia kepada masyarakat Malaysia, MITM 2018 diharapkan juga bisa menghasilkan transaksi yang signifikan. Khususnya dari hasil penjualan paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan Malaysia,” katanya.
Menurut Menpar destinasi yang ditawarkan pun tidak sembarangan. “Sumatera Utara, Kepri, Yogyakarta, dam Bali, termasuk tujuan favorit wisatawan Malaysia. Karena itu saya yakin keikutsertaan Indonesia di ajang ini akan sukses,” katanya.(*)
Advertisement