Kemenpar Sosialisasi Kebijakan ke Jurnalis Greater Batam
Tradisi Pentahelix dengan mengolaborasi lima unsur Academician, Business, Community, Government dan Media (ABCGM) terus dilakukan Kementerian Pariwisata. Karena, inilah ekosistem kepariwisataan yang harus solid, speed dan smart bersama-sama.
Ini mendasari digelarnya Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar Kepada Media Greater Batam. Workshop ini digelar di Radisson Golf And Convention Center Batam, Jumat 31 Agustus 2018.
"Peran media massa dalam memajukan pariwisata di Indonesia sangat besar, oleh karena itu kami mempunyai program menyelenggarakan lokakarya dengan para jurnalis di sejumlah kota di Indonesia," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti.
Ia mengatakan kontribusi yang dilakukan para jurnalis media sangat besar. Terutama dalam memajukan pariwisata di Tanah Air. Karena, para jurnalis ini akan memberitakan kondisi objek-objek wisata tersebut secara detail. Sehingga, menjadi daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi objek itu.
Selain itu, juga sebagai jembatan bagi masyarakat untuk mengetahui program utama Kemenpar bagi pariwisata Indonesia.
"Kami berharap para jurnalis untuk memberitakan objek-objek yang ada di seluruh daerah di Indonesia. Selain itu juga menjebatani program-program yang tengah dijalankan Kemenpar. Sehingga visi dan misi Kemenpar dalam memajukan pariwisata dapat lebih dikenal luas oleh masyarakat," ujarnya.
Guntur mengatakan program pemerintah dalam pembangunan adalah fokus pada sektor infrastruktur, maritim, energi, pangan dan pariwisata. Penetapan kelima sektor itu dengan mempertimbangkan signifikasi perannya dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang terhadap pembangunan nasional.
Ia mengatakan dari kelima program tersebut, maka pariwisata ditetapkan sebagai "leading sector" karena dalam jangka pendek, menengah dan panjang pertumbuhannya positif.
Hal tersebut terlihat peran pariwisata dunia dalam memberikan kontribusi terhadap produk domestic bruto (PDB) global mencapai 9,8 persen dari kontribusi terhadap total ekspor dunia sebesar 7,58 triliun dolar AS, dan perubahan sektor pariwisata tumbuh 25,1 persen.
"Sektor pariwisata mampu membuka lapangan kerja yang cukup luas. Selain itu pariwisata merupakan cara cepat untuk meningkatkan devisa negara," ujarnya.
Guntur mengatakan, untuk mencapai target pariwisata 2019 sebesar 20 juta wisatawan mancanegara, maka Batam harus mempunyai nilai strategis. Pasalnya Kepri merupakan salah satu pintu masuk utama wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Untuk itu Kemenpar menerapkan kebijakan dan program prioritas yang dilaksanakan tahun ini untuk Batam. Yakni Intensive Airlines and Wholesalers, Hot Deals, Competing Destination Model (CDM).
"Top tiga program tersebut sebagai harapan dari Menteri Pariwisata Arief Yahya, maka dari itu program tersebut harus disosialisasikan kepada seluruh elemen pariwisata di antaranya kalangan media massa," katanya.
Workshop kepariwisataan akan mengundang 30 awak media. Baik lokal maupun nasional. Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti diplot sebagai narasumber.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, program ini akan menyelaraskan kebijakan yang dibuat Kemenpar, khususnya Batam. Informasi yang obyektif, faktual dan aktual disampaikan media sangat penting dalam membantu membangun pariwisata. Selain itu media merupakan promosi yang efektif dan mendorong minat wisatawan untuk berwisata.
"Media sebagai komponen Pentahelix mempunyai peran strategis dalam memajukan kepariwisataan nasional. Kemajuan pariwisata sangat ditentukan oleh peran serta dan dukungan dari semua elemen, terutama peran media. Baik itu kebijakan Kemenpar maupun menyebarkan informasi kepada wisatawan,” kata Menpar Arief Yahya. (*)