Kemenpar Garap Wisman Kota Dammam di Timur Tengah
Kementerian Pariwisata bakal mengeksplor pasar wisatawan Timur Tengah. Terbaru, dengan branding Wonderful Indonesia, Kemenpar akan menggelar Sales Mission di kota Dammam, Arab Saudi.
Destinasi yang akan ditawarkan adalah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali-Lombok.
“Sales mission kali ini akan terbagi menjadi dua kegiatan. Yang pertama akan digelar table top pada tanggal 11 Febuari 2018. Serta untuk melengkapi kegiatan business to business (B to B meeting).
Sales Mission Dammam akan dirangkai dengan kegiatan consumer selling yang bersifat (B to C), yaitu Saudi Aramco Travel Show 2018 yang akan dilaksanakan pada tangal 12-15 Februari 2018,” ujar Dedi Ahmad Kurnia, Kepala Bidang Pemasaran Area IV (Timteng & Afrika) Kemenpar.
Bukan tanpa alasan Kemenpar menggelar sales mission tersebut. Semuanya terukur serta tepat sasaran. Untuk lokasinya juga sangat strategis.
Saudi Aramco Travel Show merupakan pameran consumer selling yang bersifat b to c yang diselenggarakan oleh Saudi Aramco sebuah perusahaan minyak Arab Saudi.
“Consumer selling kali ini mengambil tempat di area perkantoran perusahaan minyak Saudi Aramco yaitu Al Midra Tower, Dammam. Diperuntukkan bagi para karyawan perusahaan dimaksud. Penyelenggaran kegiatan ini diharapkan akan mendapatkan kunjungan sebanyak lebih dari 40 ribu orang,” kata Dedi.
Pada sales mission kali ini, Kemenpar akan membawa lima industri pariwisata Indonesia. Serta membawa langsung pertunjukan kesenian tradisonal. Dengan membawakan beberapa tarian seperti Tarian Zara Zapin, Topeng Betawi serta Galenyek. Semua dipersembahkan Kemenpar untuk memukau pengunjung yang hadir. Tidak hanya itu, ada juga jamuan makan malam, serta Lucky Draw untuk para buyers.
Lebih lanjut Dedi menjelaskan, 80 persen wisatawan dari Timur Tengah berasal dari Arab Saudi. Wisatawan asal Arab Saudi, ujarnya, ada dua faktor pembeda turis asal Timur Tengah dan dari negara lain.
Pertama, turis Timur Tengah dikenal sangat loyal. Saat mereka datang ke salah satu destinasi wisata di suatu negara dan dianggap memuaskan, maka, mereka akan datang kembali di tahun-tahun berikutnya.
Kedua, wisatawan asal Timur Tengah dikenal sebagai big spender yang cukup royal membelanjakan uangnya. Data Kementerian Pariwisata mencatat pengeluaran turis asal Timur Tengah hampir dua kali lipat turis-turis asal negara lain.
Rata-rata turis Timur Tengah mengeluarkan dana sebesar US$ 2.200 setiap kali berkunjung ke Indonesia. Sedangkan, turis asal negara lain hanya sebesar US$ 1.200.
Menpar Arief Yahya menyebut, Timur Tengah itu pasar yang potensial. Mereka selama ini lebih banyak ke Thailand dan Malaysia. Dua negara itu aktif mengembangkan wisata halal atau family friendly, dengan berbagai restoran yang halal.
“Kita punya 3 provinsi dengan destinasi family friendly itu. Lombok, Sumbar dan Aceh. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, tidak otomatis memikat travellers dari Timur Tengah. Kuncinya ada pada services, pelayanan prima. Buktinya, Thailand, mereka paling banyak dikunjungi wisman Timur Tengah, meskipun penduduk muslimnya tidak mayoritas,” ungkap Arief Yahya.(*)