Kemenpar Gali Potensi Wisata Cruise Aceh
Kementerian Pariwisata terus menggali potensi wisata bahari Nangroe Aceh Darusalam. Berbagai latar belakang stakeholder dan industri pariwisata dilibatkan.
Konsepnya melalui workshop Wisata Cruise dan fam trip. Banda Aceh-Pulau Sabang diplot sebagai poros utama.
Workshop dan famtrip Wisata Cruise Nangroe Aceh Darusalam digelar 19-22 Desember 2018. Workshop akan digelar mulai pukul 08.00 WIB. Venuenya di Hotel Grand Nanggore, Jalan T Imuem Lueng Bata, Banda Aceh. Tema yang diangkat, ‘Strategi Pengembangan Wisata Cruise’.
“Nangroe Aceh Darusalam memiliki potensi wisata bahari luar biasa. Lautnya sangat eksotis, baik pada permukaan dan bawah airnya. Wilayah ini banyak sekali memiliki spot diving terbaik dengan kelas dunia. Dan, keindahan wisata bahari Indonesia sudah diakui dunia,” ungkap Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo.
Nangroe Aceh Darusalam juga banyak memiliki spot diving berkelas. Salah satunya adalah Teluk Balohan di Pulau Sabang. Destinasi ini adalah venue Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2018, 3-8 November lalu. SIFC diikuti 40 peserta dari 23 negara.
Keindahan laut di Bumi Serambi Mekah ini, makin menegaskan status terbaik wisata bahari Indonesia.
Oleh Dive Magazine, Indonesia dinobatkan destinasi wisata bahari terbaik dunia 2018. Gelar prestisius dunia ini sudah diraih 3 tahun beruntun sejak 2016. Untuk 2018, Indonesia mendapatkan 3 status terbaik sekaligus. Ada Best Destination 2018, Best Dive Centre or Resort 2018, dan Best Liveboard 2018.
Indroyono menambahkan, konsolidasi internal harus dilakukan untuk memenangkan pasar 2019.
“Potensi wisata bahari harus dioptimalkan. Penguatan internal harus dilakukan. Saat ini kami fokus di Aceh. Kami berharap kekuatan bahari di Aceh bisa menarik wisman sebanyak mungkin. Sebab, semuanya serba mendukung. Untuk itu, semua stakeholder dikumpulkan untuk menyatukan visi,” jelas Indroyono lagi.
Melalui konsep ‘Strategi Pengembangan Wisata Cruise’, workshop akan diikuti sekitar 34 institusi. Mereka berasal dari berbagai latar belakang. Ada kementerian terkait, pemerintah daerah, dan industri pariwisata.
Untuk industri diberikan 12 slot. Komposisinya, terdiri Genting Dream Cruise, PT Pelindo I-IV, Pelni, Destination Asia, Inter Cruise, Bali Triloka Candra, KCB, Benline, dan Andhika GAC.
Focus Group Discussion ‘Workshop Pengembangan Paket Wisata Cruise’ akan menampilkan 3 narasumber. Selain Indroyono, narasumber lainnya adalah Kepala BPKS dan CEO Genting Dream Cruise.
Sedangkan Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani menerangkan, workshop dan famtrip menjadi formulasi terbaik untuk mengoptimalkan potensi wisata bahari Aceh.
“Focus Group Discussion ini harus dilakukan. Sebab, semua aspek di Aceh sangat mendukung untuk terus dikembangkannya wisata bahari. Selain jalur wsiata lautnya, Aceh juga banyak memiliki sisi terbaik di daratan. Ada banyak destinasi wisata yang bisa menjadi paket terbaik bagi para wisman,” kata Giri Adnyani.
Sebelum workshop digelar, eksplorasi destinasi akan menyisir destinasi The Gunongan, PLTD Apung, dan ikon Masjid Baiturahman di Banda Aceh, Rabu (19/12). Usai workshop, Kamis (20/12), city tour Banda Aceh menyajikan destinasi Museum Tsunami dan Kapal di Atas Rumah.
“Banda Aceh ini memiliki banyak destinasi luar biasa. Ada wisata sejarah dan religi yang sangat dominan. Saat berada di sana, siapapun bisa menggali banyak informasi terkait tsunami. Ada banyak pembelajaran berharga di sini. Destinasi ini pasti akan memberikan pengalaman tak terlupakan,” tegas Giri Adnyani lagi.
Menegaskan potensi destinasi wisatanya, fam trip pun diarahkan menuju Pulau Sabang. Ekplorasi dilakukan di Titik 0 Km Indonesia, Pantai Iboh, dan site visit tempat penyandaran cruise. Berikutnya, ada Goa Jepang dan Masjid Agung.(*)