Kemenkes: Suntik Vaksin Covid-19 Dimulai Akhir November 2020
Vaksin Covid-19 dipastikan kesediaannya oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk 9,1 juta orang. Vaksin tersebut baru bisa diberikan setelah mendapatkan persetujuan BPOM terkait emergency use.
Kemenkes bersama beberapa pihak termasuk BPOM tengah melakukan inspeksi ke China untuk melihat data terkait keamanan vaksin Covid-19, termasuk kehalalannnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto, menjelaskan vaksin Covid-19 siap disuntikkan akhir November 2020.
"Kalau semuanya aman dalam sisi medis dan kehalalan, maka secepatnya kita akan bisa melakukan ini pada akhir November," jelasnya dalam konferensi pers Update Covid-19, Senin 19 Oktober 2020.
"Karena teman-teman yang dari China (inpeksi vaksin Corona) itu baru akan pulang 2 minggu lagi," imbuhnya.
Tenaga kesehatan akan diprioritaskan untuk divaksinasi Covid-19. Itu karena tenaga kesehatan merupakan pihak yang rentan tertular karena berhadapan langsung dengan virus corona.
Ahmad Yurianto, menjelaskan tenaga kesehatan tersebut terbagi dalam 3 dalam beberapa kategori. Tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 akan menjadi yang pertama yang diberikan vaksin.
"Dari diskusi yang dilaksanakan dengan para ahli, WHO, dan beberapa negara lain maka yang menjadi prioritas pertama kali adalah tenaga kesehatan. Merekalah yang sangat berisiko tertular dan menjadi sakit oleh Covid-19. Tenaga kesehatan yang akan kita berikan vaksin pertama kali adalah yang berada di RS rujukan yang melayani pasien Covid," terang dia.
Berikutnya, tenaga kesehatan yang ada di laboratorium tempat memeriksa spesimen terkait Covid-19. Lalu tenaga kesehatan yang melakukan contact tracing guna melacak kasus baru juga akan divaksin.
"Jumlah tenaga kesehatan yang akan mendapat vaksin hingga saat ini tercatat 2 juta orang. Tentunya, jumlah tersebut akan bertambah seiring pembaharuan data sistem," ujar Ahmad Yurianto.