Kemenkes Gratiskan Skrining 14 Jenis Penyakit, Apa Saja
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menjamin pembiayaan gratis untuk skrining 14 jenis penyakit di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas). Masyarakat diminta untuk memanfaatkan fasilitas gratis ini.
Menurut Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril upaya pencegahan atau strategi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Upaya pencegahan ini dilakukan dengan kesadaran dan konsistensi masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Upaya pencegahan jauh lebih efektif menjaga kesehatan daripada mengobati saat jatuh sakit. Kemungkinan tubuh tetap sehat dengan pencegahan daripada diobati,” ujar dr. Syahril dikutip di laman Kemenkes Jumat 14 April 2023.
Kementerian Kesehatan memfasilitasi masyarakat untuk melakukan pencegahan terjadinya penyakit melalui skrining kesehatan. Kemenkes telah menjamin pembiayaan gratis untuk 14 jenis penyakit, antara lain ; skrining diabetes melitus, hipertensi, stroke, jantung, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), thalassemia, hipotiroid kongenital, dan skrining hepatitis.
Kondisi memprihatinkan seseorang karena sejumlah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah sering terjadi di berbagai negara. Studi ASEAN Cost in Oncology (ACTION). Yaitu menemukan hampir 50 persen pasien kanker mengalami kebangkrutan atau masalah finansial setelah menjalani pengobatan selama 12 bulan.
Selain itu, data Bank Dunia menunjukkan total pembiayaan kesehatan mandiri (Out of Pocket Health Expenditure) Indonesia mencapai 34.76% – jauh di atas rekomendasi WHO sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan dukungan asuransi pun, beban biaya kesehatan yang tidak terencana tetap menjadi tantangan.
Menurut dr. Syahril, upaya mendorong optimalisasi pelayanan kesehatan preventif tidak mudah. Saat ini baru 33% penduduk Indonesia yang melakukan skrining penyakit tidak menular. Sebanyak 70% pasien kanker di Indonesia baru memulai pengobatan ketika sudah memasuki stadium lanjut.
“Hal ini dapat menurunkan risiko keberhasilan pengobatan dan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat,” tuturnya.
Melalui kegiatan skrining kesehatan di Puskesmas, lanjutnya, Indonesia dapat menghemat beban biaya kesehatan. Data BPJS Kesehatan pada 2022 menunjukkan beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang mencapai Rp17,9 triliun.
“Kami menghimbau ke masyarakat untuk rutin melakukan skrining di Puskesmas. Kami berharap kesadaran masyarakat akan pencegahan semakin meningkat,” imbuhnya.
Advertisement