Kemenkes Gelar MCU untuk Jemaah Risiko Tinggi
Penyelenggaraan ibadah haji 2023 M/1444 H telah masuki hari ke 14. Jemaah haji tiba di Arab Saudi hingga saat ini sudah mencapai 81.198 orang (211 kloter) dengan jumlah jemaah risiko tinggi (risti) sebanyak 72,13 %.
Tingginya angka jemaah haji risti, membuat penyelenggara kesehatan haji tahun ini perlu memberikan tenaga ekstra dalam memastikan jemaah haji dapat menyelenggarakan ibadah dengan lancar. Oleh karenanya, Kementerian Kesehatan tahun ini berinovasi untuk menyelenggarakan medical check up (MCU) untuk jemaah haji risti.
“Tahun ini kita melakukan beberapa inovasi, salah satunya yaitu medical check up oleh dokter spesialis bagi jemaah haji risti untuk memastikan kondisi kesehatan terkini agar dapat mengikuti rangkaian ibadah selanjutnya”, jelas Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo, Ak M.M.
Diketahui bahwa kriteria jemaah haji risti yaitu berusia 60 tahun atau lebih; dan/atau memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang potensial menyebabkan keterbatasan.
Memasuki masa jelang Armuzna, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik yang berada di Madinah maupun Makkah melaksanakan MCU untuk jemaah haji risti. Pelaksanaan MCU di KKHI Madinah sejak 2 Juni hingga 8 Juni 2023, sedangkan KKHI Makkah pada 5 Juni 2023 hingga menjelang puncak Armuzna.
Setiap hari dilaksanakan MCU kepada 50 jemaah risti yang sebelumnya telah diseleksi melalui monitoring kesehatan rutin yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) yang ada di kloter
“MCU dilaksanakan sejak seminggu dari kedatangan jemaah haji di Arab Saudi dan diperkirakan seluruh jemaah haji risti telah selesai diperiksa sebelum puncak Armuzna”, jelas Kapus Liliek.
Jemaah haji akan melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan seperti pengukuran tekanan darah, pengukuran EKG, dan pengukuran kimia darah. Selanjutnya hasil pengukuran tersebut akan diberikan rekomendasi oleh dokter spesialis di KKHI.
MCU ini dilaksanakan guna mengevaluasi kesehatan para jemaah haji risti agar mengetahui kondisi saat ini, sehingga agar tidak bertambah berat penyakitnya saat puncak ibadah haji nantinya.
Selain itu, hasil MCU dapat menjadi rekomendasi bagi TKH bagaimana jemaah haji lansia dengan risti dalam kloternya melaksanakan puncak haji di Arafah nantinya. Sehingga jemaah haji tersebut tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan tidak menambah berat kondisi kesehatannya.
“Melalui hasil MCU ini, kita bisa mengidentifikasi kondisi jemaah haji risti yang membutuhkan bantuan dalam menyempurnakan ibadah hajinya di Armuzna,” pungkasnya.
Advertisement