Kemenkes: Ciki Ngebul Picu Muntah Darah, Lubang di Saluran Cerna
Ice smoke atau dikenal ciki ngebul menjadi salah satu jajanan yang digemari anak-anak hingga orang dewasa. Campuran snack dengan nitrogen cair ini menawarkan sensasi jajan dingin dengan mulut yang mengeluarkan asap.
Kandungan nitrogen di ciki ngebul baru saja memakan korban 28 anak. Mereka dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi chiki ngebul. Kasus terjadi di Kabupaten Tasikmalaya dengan korban 24 anak, dan empat kasus di Kota Bekasi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menekankan orang tua perlu melakukan pengawasan ketat terutama soal kebiasaan jajan. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi berpesan, orang tua harus mengutamakan asupan gizi anak.
''Orang tua harus diedukasi agar memberikan makanan kepada anak sebaiknya yang bergizi dan diolah dengan standar yang baik, agar anak-anak tidak jajan sembarangan,'' terangnya kepada wartawan.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr Ryan Bayusantika Ristandi, SpPK, MMRS mengungkap, sisa nitrogen cair terminum merupakan pemicu anak-anak keracunan.
"(Korban) yang berusia empat tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya," terangnya.
Seluruh anak yang menjadi korban ciki ngebul kondisinya sudah pulih. Korban rata-rata mengalami gejala ringan seperti sakit perut, pusing, mual. Namun ada korban yang mengalami gejala berat seperti muntah darah hingga didiagnosis mengalami perforasi (lubang) di saluran cerna.
"Kondisi ini menyebabkan anak harus dioperasi. Anak yang mengalami gejala parah ini dilaporkan meminum sisa nitrogen," jelas Ryan.
Molecular Gastronomy Inspirasi Es Ciki Ngebul
Jajanan ciki ngebul adaptasi dari teknik molecular gastronomy yang banyak digunakan chef di berbagai restoran dan kafe. Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melalui laman resminya, www.fda.gov, molecular gastronomy adalah teknik memasak yang menggabungkan antara memasak dengan menggunakan ilmu fisika juga kimia.
Ilmu molecular gastronomy merupakan ilmu yang mempelajari sifat fisikokimia dari bahan pangan selama proses pengolahan dan keterkaitan multisensory manusia. Salah satu bahan kimia yang digunakan dalam teknik molecular gastronomy adalah nitrogen cair.
Nitrigen dapat membekukan makanan secara cepat dan membuatnya mengeluarkan asap yang tebal. Sebenarnya nitrogen cair adalah senyawa kimia yang tidak mengandung racun dan tidak mudah terbakar. Namun cara penggunaan yang tidak tepat dapat mengakibatkan kerusakan tubuh.
Para chef mempelajari secara khusus teknik molecular gastronomy, sehingga mereka dapat mengolah makanan menggunakan nitrogen cair secara aman dan dapat dikonsumsi. Berbeda dengan para pedagang ciki ngebul di kaki lima yang mungkin hanya melihat teknik molecular gastronomy dari sosial media atau media lain. Pengetahuan minim tersebut menyebabkan bahaya nitrogen cair yang mengancam kesehatan konsumen.