Kemendikbudristek Luncurkan Ship Simulator Karya Siswa Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV-BMTI) meluncurkan ship simulator buatan dalam negeri.
Alat simulasi kemudi kapal digital ini dibangun dan dihasilkan atas kerja sama BBPPMPV-BMTI dengan sejumlah SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengatakan, simulasi kemudi kapal yang dibangun atas kerja sama SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi yang lebih murah daripada impor.
“Alhamdulillah, akhirnya Indonesia memiliki alat simulasi kemudi kapal sendiri yang dibangun atas kerja sama SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi yang lebih murah dibandingkan harus impor dari luar negeri,” ujarnya kepada ngopibareng.id, Sabtu 28 Mei 2022. Sedang, ship simulator karya vokasi tersebut dikenalkan pada publik di Bandung, Jumat, 27 Mei 2022.
Wikan berharap satuan pendidikan vokasi bidang pelayaran atau kelautan dapat menggunakan ship simulator karya anak bangsa ini. Wikan mengakui, sebelumnya simulator kapal atau ship simulator diimpor dengan harga belasan miliar bahkan puluhan miliar. Menurutnya, untuk harga ship simulator impor tersebut dinilai cukup tinggi ketimbang produksi karya vokasi.
“Akhirnya kini ship simulator buatan dalam negeri kita ini dengan kinerja dan kualitas yang enggak kalah harganya lebih murah 50 persennya,” ujar Dirjen Wikan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BBPPMPV-BMTI Supriyono mengatakan pembangunan ship simulator ini berdasarkan peluang yang dibaca pelajar vokasi, yakni kebutuhan transportasi kelautan di Indonesia sangat besar. Supriyono berharap sekolah pelayaran atau program studi pelayaran di dalam negeri tak lagi mengimpor ship simulator luar negeri, melainkan menggunakan ship simulator buatan anak bangsa.
“Ini kita kembangkan bersama lebih dari 30 SMK dan Perguruan Tinggi Vokasi,” kata Supriyono.
Supriyono juga mengatakan ship simulator ini telah masuk dalam e-katalog nasional dalam arti dapat dipesan instansi yang membutuhkan.
“Ini berkah untuk kita, ship simulator ini sudah masuk di e-katalog nasional dan Senin, 30 Mei akan diluncurkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jakarta Convention Center (JCC),” katanya.
Supriyono berharap ship simulator ini, tak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan, melainkan juga memenuhi kebutuhan industri. “Semoga vokasi makin jaya dan saya yakin ship simulator ini bisa memenuhi kebutuhan industri dengan kualitas yang terbaik,” ujarnya.
Wikan berkeyakinan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menciptakan teknologi yang bermanfaat secara mandiri, dan salah satunya adalah ship simulator ini. Peran itu bisa diperoleh melalui peran satuan pendidikan dengan dukungan pemerintah.
Advertisement