Mendikbud Revitalisasi Pendidikan Vokasi di 900 SMK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan, pihaknya akan semakin serius mengembangkan pendidikan vokasi. Tahun ini akan direvitalisasi program pendidikan vokasi di 900 SMK yang berbasis industri 4.0.
"Revitalisasi tidak hanya di Ditjen Vokasi. Kemendikbud juga akan melakukan dukungan dan percepatan link and match dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan industri," kata Nadiem dalam sambutan di acara Webinar “Anak Vokasi Zaman Now – Mengenal Vokasi Lebih Dekat”, Senin 25 Januari 2021.
Menurut Nadiem, pihaknya juga akan memperkuat pendidikan tinggi vokasi di 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 dosen, penguatan pendidikan PNBP dan BLU pada 75 PTN dan penguatan sarana dan prasarana di 8 perguruan tinggi.
Semua itu adalah target besar yang membutuhkan dukungan semua pihak. Sebab filosofi pendidikan tidak sekedar muatan yang mengisi pikiran siswa dengan teori, tetapi juga menuntun mereka dalam semangat belajar yang menyenangkan, sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Kepada para pelajar dan mahasiswa, Nadiem berpesan, agar benar-benar memahami dan mengambil jurusan sesuai passionnya. Hal ini penting agar jurusan yang digelutinya bisa dijalani dengan menyenangkan hingga memiliki peluang lebih besar untuk menjadi orang yang sukses dikemudian hari.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyatakan, para siswa sejak SD, SMP, dan SMA harus mulai memahami profesi apa yang akan berkembang masa depan. Untuk itu orang tua guru BK jangan sampai tidak mengetahui profesi apa saja yang banyak dibutuhkan dikemudian hari.
Bagi orang tua Wikan berharap harus ada perubahan pola pikir terhadap orang tua dan siswa dimana masih ada yang menganggap lulusan vokasi hanya akan jadi tukang. Padahal saat ini pendidikan vokasi bisa berjenjang hingga ke pendidikan tinggi.
Untuk itu dia berpesan kepada para siswa untuk tidak ragu masuk ke jurusan vokasi. Pendidikan vokasi kini bisa melajutkan ke jenjang D4 bahkan S2.
Terkait link and match, Wikan menyatakan bahwa, pemerintah telah menyiapkan sembilan paket kebijakan dalam rangka ‘pernikahan’ antara pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Lima paket kebijakan di antaranya adalah kurikulum bersama pendidikan vokasi dan DUDI, dosen tamu dan guru tamu dari DUDI minimal 50- 100 jam per semester, magang di industri, komitmen serapan lulusan, serta sertifikasi pendidik dan profesi.
Targetnya paling tidak 80-90 persen kampus dan SMK dapat menikah massal dengan DUDI. Dari pernikahan massal ini akan dihasilkan banyak SDM yang kompeten serta meningkatnya daya tawar lulusan pendidikan vokasi.