Indonesia Bangun SMK di Sabah, Malaysia
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Ditjen Pendidikan Vokasi pembangunan unit sekolah baru (USB) SMK Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) di Sabah, Malaysia. USB yang dibangun di negara tetangga ini dengan kompetensi keahlian tata boga dan perhotelan.
Ground breaking pembangunan USB SMK SIKK ini dilakukan dengan pemancangan tiang perdana, serta diresmikan secara simbolis melalui daring oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto pada Jumat Jumat 4 September 2020.
Wikan mengapresiasi kerja keras dan komitmen berbagai pihak dalam mewujudkan pembangunan USB SMK SIKK. “Mohon izinkan kami mengemban amanah menyalurkan dana pembangunan SMK agar digunakan sebaik-baiknya," pesan Wikan.
Dirjen Diksi ini menyarakan kaget karena selain jurusan tata boga serta perhotelan dan jasa pariwisata, SMK SIKK juga telah memiliki jurusan teknik pesawat terbang yang masih terbilang jarang. “Ini suatu terobosan yang sangat baik, meski membutuhkan dana besar,” katanya.
Wikan pun menjelaskan, berapa pun anggaran pembangunan yang disiapkan harus diiringi juga dengan kesiapan SDM-nya, baik secara kuantitas maupun kualitas. Guru dituntut juga menjadi coach hingga teman dari siswa. “Bagi kami, faktor kesuksesan 80 persen berasal dari manusia yang berani melakukan terobosan link and match dengan industri. Tidak hanya ‘pacaran’, tapi ‘menikah’ dengan industri,” katanya.
Wikan kembali mengingatkan paket pernikahan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri yang terdiri atas kurikulum yang disusun bersama antara sekolah dan industri, guru industri yang harus mengajar di SMK, magang yang direncanakan sejak awal bersamaan dengan kurikulum, sertifikasi kompetensi, keterserapan lulusan, serta guru yang juga harus dilatih industri secara rutin.
Minimal enam, lalu tambah teaching industry. Inilah ‘link and match’ yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru-gurunya. “Dana yang kami kucurkan ini akan menjadikan SDM unggul dan kompeten di masa depan. Jangan hanya memperhatikan hard skill, tapi soft skill juga penting. Guru-guru dan kepala sekolah harus berani melakukan perubahan,” katanya.
Karenanya, Wikan berharap kepada kepala sekolah dan guru-guru agar menyiapkan langkah ke depannya. Sehingga, USB SMK SIKK ini dapat menjadi tanda bangsa ini untuk memimpin dunia dan bersinergi dengan bangsa lain. “Mari kita resmikan bersama ground breaking ini. Semoga diberi kelancaran, kekuatan, dan kebaikan untuk dunia,” ujar Wikan.
Sementara itu Direktur SMK M. Bakrun mengatakan, pembangunan SMK SIKK memiliki sejarah panjang karena merupakan amanah Presiden RI untuk mengembangkan sekolah di Malaysia. “Alhamdulilah pembangunan USB SMK SIKK ini bisa kita mulai dan mudah-mudahan bisa berjalan lancar. Karena siswanya sudah ada, maka kalau tidak secepatnya dibangun, pembelajaran tidak dapat berjalan optimal,” kata Bakrun.
Pembangunan USB akan dibagi dalam dua tahap. Tahun ini lantai bawah dengan anggaran Rp 9 miliar, tahun depan lantai 2 dan 3 dengan anggaran sekitar Rp18-19 miliar. Sehingga, akhir tahun 2021 selesai dan bisa dimanfaatkan oleh anak-anak Indonesia.
Advertisement