Kemendag Akan Tutup Pintu Ekspor Minyak Goreng Jika Masih Langka
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menduga alur pendistribusian minyak goreng yang tidak lancar sebagai penyebab kelangkaan komoditi ini di Jawa Timur. Sebab, Kemendag sudah menggelontorkan minyak goreng sebanyak 22 juta liter di Jatim sejak enam hari terakhir.
"Jatim sudah kami pasok 22 juta liter minyak goreng. Artinya, Itu bendungan sudah penuh. Tapi kok irigasinya nggak jalan, Ini yang sedang saya periksa," ucap Oke Nurwan saat berkunjung ke Pasar Larangan Sidoarjo, Selasa 22 Februari 2022.
Nurwan menjelaskan, dirinya turun langsung ke lapangan untuk mencari tahu penyebab aliran distribusi minyak goreng tersumbat, padahal di pusat pasokan sudah dipenuhi.
"Ada kran yang nggak dibuka, ada aliran air yang ditutup. Kalau mereka nggak mau menyalurkan minyak goreng ke konsumen, saya bantu pakai angkutan pemerintah tapi ongkos ikut mereka," tegasnya di lokasi.
"Kita lihat dulu, kalau memang kosong saya isi, kalau masih tertahan di gudang saya bantu angkut," tambah Nurwan.
Masih dikatakan Nurwan, ketidaklancaran distribusi minyak goreng diduga karena faktor perbedaan antara harga yang ditetapkan pemerintah dengan harga di pedagang ritel.
"Saya atur harganya. Saya perintahkan memasok ritel, saya kasih pedagang dengan margin cukup, setidaknya seribu perak. Saya terpaksa turun langsung sampai mengatur harga," ungkapnya.
Nurwan menambahkan, pihaknya akan menutup pintu ekspor jika kelangkaan minyak goreng di Tanah Air belum membaik. Ia menegaskan, tidak akan segan-segan memutus akses ekspor minyak goreng jika ada produsen yang menurutnya tidak sesuai aturan.
"Kalau nggak nurut saya kunci pintunya. Udah sekarang saya kunci pintu ekspor, nggak ada yang saya kasih izin keluarin ekspor kalau mereka belum memasok minyak goreng," tandasnya.