Kemenangan Persebaya atas Arema Harus Dibayar Mahal dengan Denda Rp410 Juta
Kemenangan Persebaya Surabaya atas Arema FC harus ternoda dengan denda yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Tim berjuluk Bajol Ijo harus membayar Rp 410 juta, hampir setengah miliar rupiah.
Dalam tiga surat itu, ada tiga surat hukuman yang diterima Persebaya. Sanksi pertama termuat dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 033/L1/SK/KD-PSSI/V/2018 terkait tingkah laku buruk suporter.
Komdis PSSI menilai suporter Persebaya terbukti bertingkah laku buruk. Mereka melakukan pelemparan botol ke dalam lapangan secara masal terhadap tim Arema FC.
Hukuman kedua tertuang pada SK Nomor 034/L1/SK/KD-PSSI/V/2018 tentang tingkah laku buruk suporter dan pengawas pertandingan. Persebaya dijatuhi hukuman karena suporter yang tidak teridentifikasi masuk ke dalam lapangan mengencingi gawang tim Arema FC, membalikkan nama Arema FC yang terdapat di papan skor, dan meludahi pemain Arema FC.
Sanksi terakhir diterima winger Persebaya Oktafianus Fernando. Menurut SK nomor 035/L1/SK/KD-PSSI/V/2018, tentang tingkah laku buruk pemain, Oktafianus terbukti mengangkat kaki terlalu tinggi dan menendang pemain Arema FC, Hendro Siswanto.
Ovan mendapat kartu merah dan dikenai larangan bermain sebanyak dua kali pertandingan. Masing-masing lawan Persib Bandung dan Madura United. Dia juga dijatuhi denda sebesar Rp 10 juta.
Jumlah denda hampir setengah miliar itu, tentu jauh lebih besar daripada sanksi yang diterima Arema FC saat Aremania rusuh di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Panpel Persebaya, Wisnu Sakti Buana mengatakan, bahwa jumlah denda senilai Rp 410 juta itu dinilai keliru.
"Apakah Komdis PSSI tidak keliru menulis sanksi. Bagi saya, sanksi ini berlebihan dan sangat memberatkan klub," ucap Ketua Panpel Persebaya Wisnu Sakti Buana dalam laman resmi klub.
Selain tak terima dengan denda sebanyak itu Wisnu mengaku akan mengajukan banding. "Kami keberatan dengan sanksi ini. Kami segera mengajukan banding," tambahnya.
Tak hanya Panpel saja yang mengeluhkan soal hak ini, Presiden Persebaya, Azrul Ananda juga sangat menyesali sanksi berat dari Komdisi PSSI ke Persebaya tersebut. Sebab, menurut Azrul, sejatinya pihak Panpel Persebaya sudah melakukan banyak upaya untuk memastikan laga super derby Jatim dengan tensi tinggi itu berjalan lancar.
"Kami memahami bahwa ada banyak kejadian dalam pertandingan melawan Arema. Tapi kami juga sudah melakukan begitu banyak upaya preventif dan pengamanan, yang itu bisa dibilang jauh lebih maksimal dari tempat lain," kata Azrul.
Namun denda tersebut, kata Azrul akan dibayarnya jika PSSI lebih fair dalam menilai kejadian akhir pekan kemarin itu. "Kami siap membayar denda. Tapi, dengan segala hormat, kami berharap dendanya bisa lebih fair." tegas Azrul.
Seperti diketahui, dari surat keputusan sidang yang dikeluarkan oleh Komdis PSSI, ada tiga sanksi yang diberikan kepada tim kebanggaan Arek Arek Suroboyo ini. Masing-masing adalah, tingkah laku buruk suporter dengan denda Rp 300 juta, tingkah laku buruk suporter dan pengawas pertandingan (Rp 100 Juta) serta tingkah laku buruk pemain (Rp 10 juta). (hrs)