Kemenangan Oposisi, Cerminan Ketidakpuasan Rakyat Hong Kong
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, mengatakan, hasil pemilihan lokal di mana kandidat oposisi memenangkan hampir 90 persen kursi yang diperebutkan, mungkin merupakan cerminan dari ketidakpuasan dengan pemerintahannya dan penanganan protes pro-demokrasi.
Lam mengatakan pemilih menyatakan pandangan mereka tentang “kekurangan dalam pemerintahan,” dan mengulangi seruannya untuk mengakhiri demonstrasi yang disertai dengan kekerasan.
Dia juga menegaskan kembali janji sebelumnya untuk melakukan dialog publik untuk mengatasi masalah yang mendasari kerusuhan, sementara tidak menawarkan konsesi nyata. Demikian dilansir AFP, Rabu, 27 November 2019.
Seperti diketahui, para pemilih, Minggu 24 November lalu, menyampaikan teguran yang keras terhadap Beijing, dan dari hasil pemilihan itu berarti blok pro-demokrasi akan mengendalikan 17 dari 18 dewan distrik setelah sebelumnya tidak menguasai satu kursipun.
Pemilihan itu secara simbolis merupakan pukulan keras terhadap kekuatan pro-China yang mendominasi politik Hong Kong, dan bukti terbaru dari dukungan publik yang berkelanjutan bagi gerakan pro-demokrasi yang telah berlangsung selama lima bulan yang semakin agresif.
Hasil pemilihan lokal itu tidak akan secara signifikan mengubah pertimbangan kekuasaan dalam sistem politik kuasi-demokrasi Hong Kong.
Dalam laporan VOA disebutkan, anggota dewan distrik tidak memiliki wewenang untuk mengeluarkan undang-undang. Mereka terutama hanya menangani soal-soal kecil, seperti keluhan tentang kebisingan dan lokasi halte bus.
Advertisement