Kemenaker Fasilitasi Pelatihan Pelaku Ekonomi Kreatif Muda
Pelaku ekonomi kreatif muda di Banyuwangi mendapat pelatihan dan pendampingan langsung dari sejumlah investor. Pelatihan dan pendampingan ini dilakukan secara online melalui program Simpul Talenta–Talent Hub Banyuwangi. Program ini merupakan program dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Banyuwangi.
Program ini diikuti 70 orang yang terbagi dalam tiga kelas yakni Kelas rintisan yang diikuti oleh 30 orang, karir 25 orang, dan mahir 15 orang. Kelas Karir adalah anak-anak muda yang ingin memulai usaha.
Kelas ini diikuti anak muda fresh gaduate hingga mereka yang ingin memiliki usaha kreatif. Kelas rintisan dikhususkan untuk para UMKM atau Start-Up yang sudah memiliki usaha dan ingin mengembangkan usahanya. Sedangkan Kelas Mahir adalah para praktisi di bidangnya, yang diharapkan menjadi pelopor dalam mentoring anak-anak muda lainnya.
"Tiga kelas ini mendapat pelatihan dan pendampingan yang berbeda-beda dari para profesional baik lokal maupun nasional," kata Head Region Simpul Talenta Banyuwangi, Vicky Hendri Kurniawan, Jumat, 18 Desember 2020.
Dia menjelaskan, Simpul Talenta merupakan program pengembangan talenta muda dengan menggunakan pendekatan lokalitas berdasarkan keunikan potensi kawasan yang diangkat. Di Banyuwangi terdapat kelompok anak-anak muda kreatif yang mengikuti program ini, seperti Waruung.com, Kemunir Coffee, Palm Sugar Cafe, WakeUp Banyuwangi, Kelontongku.id, dan lainnya.
“Program ini membidik anak-anak muda untuk melirik dan fokus di sektor ekonomi kreatif dengan mengangkat potensi yang ada di daerahnya," jelasnya.
Dia menjelaskan, para peserta program ini mendapat pelatihan dan pendampingan melalui Up-School, yang berfokus pada pelatihan peningkatan skill tematik dengan membidik mulai peserta dari lulusan baru, UMKM atau startup, dan praktisi profesional.
Setelah melalui tahapan Up-School, mereka dipertemukan langsung dengan investor melalui program Connex. Program Connex ini merupakan kanal informasi tren produk kekinian, tenaga kerja baru, penjaringan, dan penyaluran peserta pelatihan. Di sinilah mereka mempresentasikan produknya di hadapan para investor yang terdiri dari akademisi, pengusaha/perusahaan, komunitas, pemerintah, dan media.
"Para investor inilah yang akan menjawab kendala dan yang dihadapi anak-anak muda pelaku ekonomi kreatif ini, serta memberikan solusi," jelasnya.
Networking Manager Simpul Talenta, Triyan Febriandika menjelaskan, program Up-School ini telah berjalan sejak 12 Oktober 2020. Sejak 5 Desember lalu mulai memasuki tahapan Connex. Hingga saat ini proses mentoring atau pendampingan masih terus berlangsung. Karena masih dalam masa pandemi semua program dilakukan secara virtual.
"Sudah ada anak muda Banyuwangi yang mulai menjajaki kerja sama dengan perusahaan nasional. Inilah salah satu fungsi program ini, yakni melatih dan menjembatani para pelaku ekonomi kreatif daerah dengan dunia kerja," terangnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih pada Kemenaker yang telah memfasilitasi anak-anak muda kreatif untuk bisa lebih berkembang. Menurutnya, generasi milenial memiliki kecenderungan unik dan kreatif, dengan pemilihan pekerjaan yang unik dan kreatif pula.
"Dengan program ini ide-ide kreatif bisa berkembang dan anak-anak generasi milenial Banyuwangi memiliki kesempatan untuk mengembangkan usahanya," ujarnya.