Kemdikbud dan Menpan akan Bongkar Sistem Rekrutmen Guru
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akan membongkar sistem rekrutmen guru dan tenaga kependidikan (GTK) yang dianggap tidak mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan.
Rekrutmen guru selama ini tidak sesuai dengan kebijakan pusat yang dititikberatkan pada kemampuan dan profesionalitas."Upaya meningkatkan mutu pendidikan akan sia-sia, kalau SDM yakni guru dan tenaga kependidikan tidak diberesi dulu" kata Mendikbud Muhadjir Effendy, pada rapat koordinasi GTK di Hotel Milenium Jakarta, Kamis 15 Nopember 2018.
Menurut Mendikbud rekrutmen GTK ke depannya akan melibatkan beberapa kementerian dan lembaga. Antara lain, Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan Revormasi (Kemenpan RB), Kementerian Keuangan dan Kemdikbud.
Sebab itu, dalam Rakor ini diharapkan ada titik temu, berapa jumlah guru yang diperlukan, dan di bidang studi apa saja yang diperlukan."Selama ini asal comot saja, asal kuotanya terpenuhi. Sehingga banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya seperti guru olah raga mengajar matematika, tidak nyambung," kata Mendikbud.
Mendikbud tidak ingin kejadian seperti itu terulang. Rekrutmen harus sesuai kebutuhan dan bidang kemampuan yang dimiliki. Rakor kali sekali kali ini salah satunya untuk memetakan kebutuhan guru yang sebenarnya berapa, yang ada sekarang berapa. Yang berstatus PNS berapa dan yang honorer berapa. Setelah terpetakan, akan diserahkan Kemenpan RB sebagai pintu rekrutmen guru. Daerah hanya mengusulkan saja, tidak bisa mengangkat sendiri seperti dulu, tutur Mendikbud.
Dirjen GTK Supriano, menjelaskan Rakor kali ini diikuti perwakilan Provinsi Lampung, Bengkulu, Jabar, Banten, DKI, Kaltara, Kalbar, Kaltim, Kalsel, Kalteng, dengan jumlah peserta 396 orang. Rakor berikutnya akan digelar di Surabaya. (asm)