Kembar Siam Akila-Azila Hari Ini Resmi Pulang Ke Kota Kendari
Bayi kembar siam asal kota Kendari. Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina yang berhasil dipisahkan oleh Tim Pusat Pelayanan Terpadu RSUD Dr.Soetomo Surabaya (RSDS) hari ini resmi dipulangkan ke kota asal.
Penyerahan secara simbolis dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Timur, Heru Cahyono didampingi Direktur RSUD Dr. Soetomo, Dr. Joni Wahyuhadi,dr.,Sp.BS beserta jajarannya kepada Pemerintah Kota Kendari yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerahnya, Jumat 15 November 2019. Seremoni itu bertempat di ruang sidang 1 RSDS.
Joni Wahyuhadi menyampaikan, kondisi Akila-Azila dirasa sudah cukup baik untuk dipulangkan ke kota asalnya, Kendari.
"Kami sudah mempersiapkan semuanya dari mulai mengajarkan orang tuanya. Dan kami juga membuka pintu 24 jam kalau memang nantinya ada hal-hal emergency yang harus kami bantu," ungkap Joni.
Sementara, Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu, dr. Agus Harianto,SpA (K) yang merawat Akila-Azila selama 3,5 bulan belakangan mengatakan, sangat senang akhirnya Akila-Azila bisa pulang setelah beberapa kali mengalami penundaan karena berbagai hal.
"Alhamdulilah akhirnya bisa pulang, setelah sebelumnya tidak jadi. Hari ini mereka (Akila-Azila) bisa pulang bersama orang tuanya. Kami turut bahagia, semoga mereka selalu sehat dan pertumbuhannya bagus," kata Agus.
Meski begitu, Agus tetap memberikan beberapa catatan kepada RSUD Kota Kendari dalam perawatan Akila-Azila. "Terutama Azila yang terpasang plat di badannya, dan memang membutuhkan perawatan yang intens," imbuhnya.
Adapun catatan tersebut ialah Azila tidak bisa BAB sendiri karena tidak mempunyai otot perut, sehingga harus dibantu untuk mengejan. Azila harus setiap hari BAB sehingga tidak ada penumpukan feses dalam rongga perut yang dapat mengakibatkan usus membesar, dan bisa mengancam jiwannya.
"Catatan untuk keduanya, fisioterapi harus tetap dilakukan sebab Akila belum fasih untuk bicara dan Azila belum bisa berjalan sendiri. Nutrisi dan vaksin harus dipantau setiap bulan. Pemantauan berkala harus dilakukan hingga keduanya berusia 18 tahun," jelas Agus.
Selain itu, Lanjut Agus, untuk Azila ada dua hal penting yang harus diperhatikan, yaitu berhasil atau tidak proses Azila beradaptasi dengan plat yang terpasang di tubuhnya. Berikutnya, puting Azila tidak simetris, sehingga diperlukan rekonstruski ulang saat usianya sudah sekitar 8 sampai 10 tahun.
"Tidak perlu di RSDS, rekonstruksi ini juga bisa dilakukan di Kendari," imbuhnya.
Selama menangani Akila-Azila yang menjadi kasus bayi kembar siam ke-99 RSDS, Agus menungkapkan, banyak hal baru yang ia dan tim pelajari. Seperti usia Akila-Azila yang sudah besar saat dibawa ke RSDS ternyata mempersingkat waktu perawatannya.
"Setiap kasus bayi kembar siam adalah guru bayi kami. Untuk terus belajar dan lebih bersabar lagi dalam menanganinya," kata Agus.
Untuk diketahui, Akila-Azila beserta keluarga akan pulang ke Kendari dengan menggunakan pesawat pada pukul 15.20 WIB. Apabila tidak ada halangan keduanya akan sampai di Kendari pukul 18.00 WITA.
Advertisement