Kembangkan Spirit Islam Moderat di PBB, Peran RI di Pentas Dunia
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Muhammad Fachir mengatakan, Indonesia terus berupaya untuk turut serta dalam menciptakan perdamaian dunia. Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (2019-2020), Indonesia bermaksud untuk memperkuat kontribusinya.
“Indonesia ingin memproyeksikan nilai-nilai pendidikan Islam yang moderat dan toleran ke masyarakat internasional dan menyampaikan kiprah santri dan pesantren dalam perdamaian dunia," kata AM Fachir, dikutip Minggu, 22 September 2019, dari situs kemenlu.go.id.
Terkait hal itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI (Wamenlu) bersama dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan launching kegiatan Hari Santri 2019 yang bertema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia" pada 19 September 2019 bertempat di Kantor Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat.
“Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat kontribusi Indonesia selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020," ujar Wamenlu, yang mantan Dubes RI di Mesir.
Hadir dalam acara tersebut para duta besar negara sahabat, para tokoh, para pimpinan pondok pesantren, para ulama, para kyai, para akademisi, para santri serta para tamu undangan lainnya.
Kegiatan Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia adalah kegiatan kolaborasi antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama.
"Bertujuan untuk memperkokoh posisi Indonesia sebagai negara muslim moderat terbesar di dunia yang berkontribusi positif bagi perdamaian dunia. Serta menghapus stigma pendidikan Islam sebagai sumber pemahaman esktrimisme dan radikalisme," kata AM Fachir.
Melalui kegiatan ini santri didorong untuk lebih berkiprah di kancah internasional dan berkontribusi mewujudkan perdamaian dunia. Disinggung juga peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menciptakan perdamaian dunia.
"Indonesia dengan segala keberagamannya menjadi model moderasi Islam sehingga perdamaian yang hakiki terwujud di belahan dunia manapun," tuturnya.
Acara yang mengusung tema santri dengan mengaitkan isu perdamaian dunia adalah yang pertama kalinya diselenggarakan oleh Kemlu dan Kemenag. Dalam acara tersebut, Wamenlu berkenan membacakan narasi perdamaian berupa untaian kata-kata mengenai Islam Indonesia dan Diplomasi Perdamaian.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia terus melakukan pendekatan dan diplomasi di pentas dunia. Persoalan perang di Afghanistan, misalnya, telah menjadi bagian diplomasi bagi Indonesia dalam melakukan pendekatan pihak-pihak yang bersitegang guna duduk bersama dan bermusyawarah.
Advertisement