Kembangkan SDM Di Bidang K3, UNUSA Datangkan Pakar
Dalam upaya mengembangkan kualitas Program Studi (Prodi) D4 Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) Fakultas Kesehatan (Fkes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyelenggarakan Seminar Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang K3.
Dalam kegiatan ini hadir tiga narasumber yakni Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.eng, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Setiajid, dan PT HM Samporna Tbk.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Setiajid, mengungkapkan pentingnya perlindungan bagi tenaga kerja, khususnya dalam K3, mengharuskan pihak pengusaha yang mempunyai tenaga kerja, diwajibkan memiliki ahli K3.
"Perusahaan harus mempunyai tenaga ahli K3. Jumlahnya setiap 50 pekerja diperlukan 1 tenaga ahli dan ini wajib dimiliki perusahaan, khususnya perusahaan dalam bidang konstruksi, pertambangan, alat berat dan lainnya," kata Setiajid usai menandatangani MoU dengan Unusa akhir pekan lalu.
Lanjut Setiajid, Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja bagi setiap perusahaan diwajibkan untuk menerapkan prosedur dan persyaratan-persyaratannya.
Sementara di tempat yang sama Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.eng. mengatakan saat ini Unusa memiliki Program Studi D4 K3. Unusa akan memberikan wajah baru di bidang K3. Hal ini mengingat masih minimnya tenaga ahli K3.
Kata Jazidie, seharusnya setiap perusahaan harus memiliki tenaga lulusan K3 yang handal. Karena di lingkungan pekerjaan terutama industri, dibutuhkan adanya kenyamanan dan keselamatan dalam bekerja. Lokasi pekerjaan harus dilengkapi perangkat-perangkat yang aman dan nyaman bagi para pekerja sehingga bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
"Karena lulusan K3 yang secara asli itu belum banyak, maka kebanyakan industri itu mengambil karyawan untuk menempati posisi ini. Dan mereka bukan lulusan K3 serta minim pengalaman," katanya. (Humas Unusa)