Kembangkan Pariwisata Jatim, Ini Yang Akan Dilakukan Gus Ipul
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan memperbanyak bandar udara (bandara) guna menopang industri pariwisata di Jatim. Tahun 2019 Jatim memproyeksikan jumlah kunjungan wisatawan asing (wisman) mencapai 1 juta orang. Tahun ini baru tercapai 600.000 orang.
Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, kemudahan akses menjadi sangat penting untuk menggerakkan dunia pariwisata.
Mengetahui hal itu, pihaknya juga rajin membangun bandara baru. Terakhir yang diresmikan adalah Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep yang kini sudah diterbangi pesawat Wings Air.
"Saat ini kami juga berencana membangun bandara di Kediri. Jadi, nanti semua wilayah di Jatim ada bandaranya, mulai utara, selatan, timur dan barat," katanya usai menghadiri acara Pelantikan dan Pengukuhan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DPD Jatim periode 2016 -2022 di Surabaya, Selasa 5 Desember 2017.
Saat ini, Jatim memiliki lima bandara yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Bandara Trunojoyo di Sumenep, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Bandara Abdurrahman Saleh di Malang dan Bandara Notohadinegoro di Jember.
Sejumlah daerah kepulauan di Jatim juga akan dibangun bandara. Salah satu di pulau Kangean, Sumenep, Madura. "Jika akses mudah, maka wisman akan dengan mudah datang berwisata di Jatim. Di Jatim ini banyak sekali potensi wisata yang sayang sekali kalau tidak diperhatikan," ujarnya.
Dia menambahkan, dari Rp1.800 triliun produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim, sekitar Rp150 triliun disumbang dari sektor pariwisata. Saat ini, wisman lebih banyak berkunjung ke Gunung Bromo. Namun pihaknya ingin menyampaikan bahwa, Jatim tidak hanya Bromo, ada banyak destinasi wisata alam lainnya yang tak kalah menarik untuk dikunjungi. Misalnya, wisata pantai di Banyuwangi, Malang dan juga di Sumenep.
"Kami ingin Jatim tidak hanya menjadi transit wisman saja sebelum mereka ke Bali. Kami ingin Jatim menjadi destinasi wisata utama selain Bali," terangnya.
Sementara itu Pelantikan dan Pengukuhan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DPD Jatim kali ini diikuti oleh ratusan pelaku industri Pariwisata se Jatim.
GIPI sendiri, berfungsi sebagai mitra kerja pemerintah pusat dan daerah yang memiliki tugas membantu pemerintah serta industri pariwisata dalam pengembangan usaha juga profesi pariwisata nasional dengan berusaha secara efektif dan efisien.
Selain itu juga berfungsi meningkatkan perekonomian bangsa serta kesejahteraan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan.
Tak hanya itu, fungsi GIPI sendiri juga merupakan wadah komunikasi, koordinasi dan konsultasi para anggotanya dalam penyelenggaraan dan pembangunan kepariwisataan, yang mandiri dan dalam melakukan kegiatannya bersifat nirlaba.
DPD GIPI Jawa Timur telah menyosialisasikan perannya sejak Pebruari 2017 dan didukung 24 asosiasi kepariwisataan yang ada di Jatim, antara lain DPD ASITA (Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies), BPD PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), HILDIKTIPARI (Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Seluruh Indonesia), HIPERHU (Himpunan Pengusaha Rekreasi Dan Hiburan Umum), ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran dan Konvensi Indonesia), DPD PUTRI (Perkumpulan Pengusaha Taman Rekreasi), DPD HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia).
Advertisement