Kembangkan Kemampuan Motorik Anak Difabel Lewat Art Therapy
Berbagai upaya banyak dilakukan orangtua dan guru untuk meningkatkan kemampuan anak-anak difabel. Salah satunya art therapy. Art therapy ini dipercaya mampu meningkatkan kemampuan motorik anak-anak difabel.
Di Indonesia sendiri istilah art therapy masih jarang terdengar. Tetapi di Amerika, Eropa, maupun di negara-negara Asia termasuk Singapura dan Malaysia, art therapy ini sudah berkembang pesat.
Art therapy merupakan bentuk psikoterapi menggunakan seni sebagai suatu bentuk komunikasi. Art therapy ini tidak bergantung pada bahasa lisan. Sehingga art therapy dianggap bisa membantu anak-anak difabel yang mempunyai kesulitan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara lisan.
Itu juga yang diyakini oleh Rizki Ramadito. Dia adalah alumni Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Surabaya. Dia mengajak anak-anak dari Yayasan Pendididkan Anak Cacat (YPAC) untuk menghasilkan suatu karya dengan art therapy tersebut.
"Saya ingin mengembangkan kreativitas teman-teman difabel agar memiliki kegiatan yang bisa berdampak positif untuk meningkatkan motorik mereka. Serta meningkatkan value teman-teman difabel itu sendiri," ungkap Dio sapaan akrab Rizki Ramadito saat ditemui di YPAC pada Selasa, 18 September 2018.
Selain itu, Dio juga mengungkapkan dengan adanya kegiatan ini anak-anak difabel dapat menyalurkan emosionalnya melalui sebuah karya. Salah satunya yakni lukisan milik Winda. Dia adalah salah satu anak difabel yang mengikuti art therapy.
"Ini lukisan karyanya Winda. Setelah mereka melukis kan kita tanya kenapa kok kamu melukis itu? Katanya saat melukis dia ngerasain sesuatu hal baru. Jadi dia kayak menemukan passion-nya," jelas Dio.
Dengan adanya kegiatan ini, Dio berharap agar anak-anak difabel ini dapat terus mengembangkan bakatnya dan terus berkarya. (amm)
Advertisement