Disporbudpar Cirebon Studi Wisata di Malang
Sebanyak lima puluh orang rombongan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon melakukan studi ke Kampung Budaya Polowijen Kota Malang. Kunjungan ini berhubungan dengan akan dikembangkannya kampung wisata potensial di Kota Cirebon.
Dalam kunjungan yang dilaksanakan pada hari Jumat 29 Maret 2019 ini, Kepala Disporbudpar Alimudin mengajak tiga camat dari cirebon dan para pelaku pawisata. Alimudin bersama rombongan melihat model pengembangan yang dilakukan Kampung Budaya Polowijen karena dirasa ada kesamaan budaya antara Cirebon dan Malang. "Harapannya kami di sini tidak salah arah saat mengembangkan kampung wisata," ujarnya.
Rombongan Disporbudpar saling bertukar pengetahuan budaya dengan masyarakat Kampung Budaya Polowijen. Terutama mengenai Topeng Panji. Mengingat kedua Kota, baik Malang maupun Cirebon sama-sama memiliki Tari Topeng dengan epos kisah Panji.
Kampung Budaya Polowijen selama ini memang dikenal sebagai tempat lahirnya Mbah Reni, sosok legenda pembuat Topeng Malang. Dia adalah orang pertama kali yang membuat topeng Malangan di abad 19.
Penggagas Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi mengatakan jika pertemuan ini menjadi kesempatan untuk kembali mengingat kesamaan sejarah yang sama, yaitu epos Panji. Selanjutnya, Isa Wahyudi juga akan mewajibkan para penari Kampung Budaya Polowijen agar bisa menari gaya Cirebon.
Di lain sisi, Alimudin mengatakan akan mengembangkan kampung wisata juga di Cirebon karena memiliki potensi yang baik. "Selama ini 47 persen PAD Cirebon dari Pariwisata," ujarnya. Maka itulah, lewat studi wisata ke Kampung Budaya Polowijen, pihaknya semakin optimistis untuk menyerap ilmu dan menerapkannya di Cirebon.
Advertisement