Kembangkan Fikih Kebencanaan, Muhammadiyah Luncurkan HPT Jilid III
"Terkait dengan putusan-putusan Tarjih dalam Himpunan Putusan Tarjih jilid III ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, khususnya terkait masalah ibadah, yaitu adanya beberapa perubahan terhadap putusan Tarjih dalam HPT lama (yang di sini disebut jilid I)."
Muhammadiyah kini mengembangkan Fikih Kebencanaan. Bersamaan dengan pembukaan pengajian Ramadhan 1439 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang digelar pada Kamis (24/5), Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah turut meluncurkan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) jilid III.
Syamsul Anwar, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan HPT jilid III ini memuat putusan-putusan Tarjih dari empat Musyawarah Nasional (Munas) yang materinya mencakup pertama, keputusan Munas Tarjih Ke-26 di Padang (1424/2003) yang meliputi etika politik, etika bisnis, pengembangan putusan Tarjih, pornografi dan pornoaksi, serta masalah hisab-rukyat.
Kedua, putusan Munas Tarjih Ke-27 di Malang (1431/2010) yang meliputi fikih tata kelola, tuntunan seni budaya, beberapa masalah ibadat dan muamalat, dan pedoman hisab Muhammadiyah.
Ketiga, keputusan Munas Tarjih Ke-28 di Palembang (1435/2014) yang meliputi fikih air dalam perspektif Muhammadiyah, tuntunan menuju keluarga sakinah, dan tuntunan manasik haji.
Keempat, keputusan Munas Tarjih Ke-29 di Jogjakarta (1436/2015) yang meliputi tuntunan salat lima waktu dan fikih kebencanaan.
“Terkait dengan putusan-putusan Tarjih dalam Himpunan Putusan Tarjih jilid III ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, khususnya terkait masalah ibadah, yaitu adanya beberapa perubahan terhadap putusan Tarjih dalam HPT lama (yang di sini disebut jilid I). Perubahan tidak selalu berarti menghapus lalu dibuat yang baru, tetapi juga berarti menambah atau mengubah,” terang Syamsul.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan launching buku Konstruksi Pemikiran Politik Ki Bagus Hadikusumo "Islam, Pancasila dan Negara", serta penyerahan Beasiswa Doktor Muhammadiyah kepada tiga orang mahasiswa baru UMY angkatan 2018-2019, ketiganya merupakan mahasiswa baru UMY yang berasal dari pesantren/panti asuhan Muhammadiyah/Aisyiyah yang telah berhasil lolos seleksi beasiswa Doktor Muhammadiyah di UMY. (adi)
Advertisement