Kembalinya Si Anak Hilang Silvio Escobar Rindu Nasi Goreng Madura
Madura United memperkenalkan striker naturalisasi, Silvio Escobar. Manajemen Madura melabeli pemain yang baru direkrut itu sebagai anak hilang yang kembali pulang.
Striker berdarah Paraguay itu pertama kali merumput di kompetisi Indonesia melalui klub asal Pulau Garam ini, Persepam Madura United pada musim 2013-2014.
Pemain berusia 34 tahun itu menyebutkan Pulau Madura dan Perseru Serui yang paling berarti selama berkarir di Indonesia. Walaupun, dia sudah malang melintang bersama klub ternama seperti Persija Jakarta, Tira-Persikabo, Bali United, dan sebagainya.
Kembalinya Escobar mengingat cerita masa lalunya. Ia menceritakan memiliki makanan favorit, yakni nasi goreng khas Madura. Lokasi kuliner favoritnya itu di utara Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, tepatnya di Jalan Dirgahayu Pamekasan.
Striker yang tinggal di Tangerang itu menyimpan hasrat untuk kembali mencicipi nasgor favoritnya itu.
“Saya sudah lupa, tapi saya akan mencoba lagi, mungkin kalau lihat orangnya ingat yang mana nasgor favorit saya dulu waktu di Madura,” kata Escobar.
Selain soal kuliner, Escobar menceritakan hasrat sejatinya menjadi mualaf saat berada di Madura. Namun kala itu, dia masih takut disunat.
Lantaran saat ini sudah mualaf, target man Madura United tersebut memiliki impian untuk salat di Masjid Agung Asy-Syuhada yang berada di sebelah barat Monumen Arek Lancor (Arlan) Pamekasan.
“Nanti, saya ingin salat Jumat di masjid itu (Masjid Asy-Syuhada Pamekasan),” katanya.
Di sisi lain, Escobar menambahkan, adanya pemain yang setim saat bermain untuk Persepam Madura United, Fachrudin W Aryanto dan Slamet Nurcahyo membuatnya kian semangat dan nyaman di klub Madura United.
Advertisement