Kembali, Merapi Keluarkan Letusan Freatik, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan telah terjadi letusan freatik di Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Rabu, 23 Mei 2018 siang. Letusan itu hanya berlangsung sekitar 2 menit. Namun abu vulkanik menyebar hingga Kabupaten Magelang.
"Tinggi kolom asap tidak teramati karena kabut di seputar Gunung Merapi," kata Agus Budi Santosa Kepala Seksi Gunung Merapi BPPTKG Yogyakarta di Yogyakarta.
Menurut Agus, letusan freatik ke tujuh selama Mei itu memicu hujan abu tipis yang dterjadi di sekitar Pos PGM Ngepos, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. "Untuk aktivitas seismik Merapi terpantau landai," kata dia.
Wilayah yang terdampak hujan abu Merapi yang ada di Kabupaten Magelang meliputi Keningar, Sumber, Ngargomulyo, Ngadipuro, Wates, Kalibening, Dukun, Mungkid, Sawangan, dan Pabelan. "Hujan abu bahkan sampai di wilayah Kalinegoro dan Salaman namun relatif tipis," katanya.
Ia menuturkan letusan freatik Merapi dini hari ini mengarah ke barat daya sehingga wilayah Kabupaten Magelang banyak yang terdampak hujan abu vulkaniknya.
Karena itu warga diimbau tidak panik, tetap tenang namun waspada selama beraktivitas. "Gunakan masker dan kaca mata untuk antisipasi jika beraktivitas di luar ruangan," katanya.
Ia juga meminta masyarakat memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui sumber informasi terpercaya dan badan pemerintah. "Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai dan tidak ikut menyebarluaskan berita hoaks yang dapat meresahkan," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengimbau masyarakat selalu memantau informasi terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari media resmi pemerintah.
"Masyarakat kami harapkan bisa lebih selektif dalam menerima informasi, jangan tidak mudah mempercayai berita hoax yang tersebar di berbagai media sosial. Kalau kita mengambil beritanya dari media resmi milik pemerintah, maka beritanya akan berdasarkan kajian yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya.
Sebelumnya BPPTKG Yogyakarta menaikkan status aktifitas Gunung Merapi dari tingkat Normal menjadi Waspada, pada Senin 21 Mei 2018 pukul 23.00 WIB.
Peningkatan status Normal menjadi Waspada tersebut disebabkan terjadinya letusan freatik disertai gempa vulkanik tektonik serta gempa tremor yang berulangkali. (ant)
Advertisement