Kembali Beli Pesawat CN-235, Ini Pengakuan Pemerintah Senegal
Pemerintah Senegal kembali melakukan pembelian Pesawat CN-235 untuk keperluan maritime patrol aircraft. Sebelumnya, Senegal juga telah membeli 2 unit Pesawat CN-235 dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Penandatanganan kesepakatan pembelian tersebut telah dilakukan di Dakar oleh Perwakilan PT DI dan perusahaan AD Trade dari Belgia mewakili Pemerintah Senegal sebagai penyandang dana kredit. Demikian seperti dirilis KBRI Dakkar, Selasa 19 Mei 2020.
Pada awal Maret 2020, Menteri Plan Senegal Emergence (Bappenasnya Senegal) Dr. Cheikh Kante telah melakukan kunjungan kerja ke PT DI di Bandung. Disaksikan Duta Besar Indonesia untuk Senegal, Mansyur Pangeran dan para staf, dimaksudkan untuk menyaksikan secara langsung proses pekerjaan tahap akhir pembuatan pesawat CN-235 yang dipesan.
Selain itu, rombongan Pemerinteh Sinegal juga melakukan kunjungan ke PT. PINDAD guna menyaksikan berbagai produk peralatan persenjataan yang dibuat oleh PT.PINDAD.
Ketika berada di PT DI, Menteri Cheikh Kante menyatakannya senang dan kagum melihat perkembangan pesawat CN-235 pesanan Senegal tersebut yang penyelesaiannya telah mencapai lebih 80%. Diharapkan pesawat tersebut sudah dapat dikirim ke Senegal antara bulan Agustus - September 2020.
"Untuk meningkatkan dan memperkuat Angkatan Udara dan sistem pertahanan, kemungkinan Senegal akan melakukan repeat order Pesawat CN-235 untuk seri maritime patrol aircraft segera setelah pesawat pesanan ketiga tersebut diserahkan," tutur Menteri Cheikh Kante.
Senegal juga akan mempertimbangkan untuk membeli beberapa peralatan persenjataan produksi PT. PINDAD seperti Panser Anoa dan Komodo yang telah banyak digunakan di sejumlah Negara Afika dalam Misi-Misi Penjaga Perdamaian di bawah kordinasi United Nations Peacekeeping Operations seperti di Republic Democratic Congo, Republic Central Africa dan Sudan.
Menteri Cheikh Kante mengagumi kemampuan Indonesia dalam pembuatan pesawat terbang dan pembuatan berbagai peralatan persenjataan berat dan ringan dengan berteknologi tinggi.
Diakui Menteri Cheikh Kante, Indonesia saat ini sudah tidak lagi sebagai Negara berkembang, tetapi sudah berubah menjadi sebuah Negara maju di Asia. Peningkatan pembangunan yang pesat dan kemajuan teknologi tinggi tersebut telah membuat Indonesia sejajar dengan Negara-negara maju lainnya di dunia.
Oleh karenanya tepatlah bila Senegal menjadikan Indonesia sebagai role model bagi peningkatan kerjasama kedua negara khususnya dalam bidang pembangunan infrastruktur, industri yang nantinya diharapkan dapat melahirkan transfer teknologi dari Indonesia ke Senegal. Demikian keterangan KBRI Dakar.