Kematian Tembus 1.600, Dokter di Amerika Berteriak Kekurangan APD
Dokter dan tenaga kesehatan di Amerika Serikat meneriakkan kekurangan APD, setelah kasus infeksi covid-19 mencapai lebih dari 100 ribu, dengan 1.600 pasien meninggal.
Tenaga medis memohon alat bantu pernapasan untuk membantu pasien covid-19. Rumah sakit di Kota New York, New Orleans, Detroit, dan kota lain tempat mewabahnya covid-19 membunyikan alarm langkanya obat-obatan, suplai kebutuhan medis, serta tenaga medis profesional, mengikuti bertambahnya kasus mencapai 18 ribu dalam sehari, dengan total sebanyak 103 ribu kasus.
“Kami takut,” kata Dr Arabia Mollette dari Rumah Sakit Universitas Brookdale di Brooklyn, New York. “Kami mencoba mempertahankan nyawa orang lain, tapi kami juga berjuang untuk nyawa kami sendiri, karena kami juga berisiko tinggi terpapar virus,” katanya.
Satu dokter ruang gawat darurat di Michigan, mengaku jika ia menggunakan satu masker untuk bertugas selama satu shift penuh akibat langkanya peralatan medis di rumah sakit. Ia juga menyebut jika ventilator di Detroit akan segera habis.
“Sistem rumah sakit di Detroit berada di ujung stok ventilator dan berikutnya harus mengatakan pada pasien jika kami tak bisa menyelamatkan nyawa kerabat mereka karena tak memiliki peralatan yang mencukupi,” kata dr Roob Davidson lewat video Twitter.
Sebelumnya, pada Jumat 27 Maret 2020, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta agar General Motors Co mulai memproduksi ventilator, dialihbahasakan dari Reuters.
Amerika Serikat masuk di peringkat ke enam dalam jumlah pasien yang meningal akibat covid-19, dengan 1.632 kematian pada Jumat petang. Sementara kasus infeksi dunia mencapai 593 ribu dengan kematian mencapai 27.198, menurut data dari Sumber Data Virus Corona John Hopkins.