Kematian Santri di Ponpes Gontor, Ini Penegasan Kemenag Jatim
Kasus penganiayaan yang terjadi di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo hingga menyebabkan tewasnya seorang santri asal Palembang meninggal dunia, sedang menjadi sorotan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wilayah Jatim Husni Maram buka suara. Ia mengatakan, kejadian tersebut merupakan perselisihan antar santri. Tidak ada sangkut paut dengan lembaga pesantren.
"Kendati demikian, pihak lembaga pesantren akan transparan, terbuka dan menyampaikan apa adanya terkait penyelidikan kasus tersebut," ucap Husni Maram, Selasa, 6 September 2022, saat ditemui di Kantor Kemenag Jatim yang berlokasi di Jalan Raya Bandara Juanda, Sidoarjo.
Masih dikatakan Husni, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya penganiayaan itu. Kenapa sampai terjadi tindak kekerasan antar santri di lingkungan pondok pesantren.
Meskipun sebelumnya pihak lembaga Pesantren Gontor sempat menutupi penyebab meninggalnya santri asal Palembang itu, Husni mengatakan saat ini pihak lembaga pesantren sudah bersikap terbuka.
"Artinya, mempersilahkan pihak berwenang (polisi) untuk menyelidiki terjadinya tindak kekerasan dalam peristiwa tersebut. Jadi masih dalam proses penyelidikan pihak terkait," imbuhnya.
Oleh karena itu, Kemenag Jatim mendukung penuh penyelidikan kasus tersebut. Tragedi penganiayaan itu berawal dari kegiatan rutin Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum). Saat pengembalian alat kemah terjadilah perselisihan antara korban dan pelaku sesama santri.
"Hingga menyebabkan korban meninggal dunia pada Senin, 22 Agustus 2022. Jenazah korban tiba dirumah duka keesokan harinya, Selasa 23 Agustus 2022, karena diminta oleh orang tua korban," bebernya.
Usai kejadian tersebut, lanjut Husni. Proses belajar mengajar di Ponpes Gontor tetap berjalan normal dan tidak mempengaruhi apapun di Pondok Pesantren modern tersebut, meskipun saat ini proses penyelidikan sedang berlangsung.