Kematian Meningkat, Presiden Trump Malah Cabut Pembatasan Sosial
Jumlah korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS) telah mencapai 30 ribu orang lebih. Total kasus di negara ini juga semakin bertambah hingga melampaui 635 ribu kasus.
Dilansir Channel News Asia, Kamis, 16 April 2020, data penghitungan terbaru Reuters menyebut lebih dari 30.800 orang meninggal dunia akibat virus Corona di wilayah AS hingga Rabu, 15 April 2020 sore waktu setempat.
Laporan terbaru dari Johns Hopkins University, seperti dilansir AFP, menyebut AS mencatatkan 2.569 kematian baru dalam 24 jam terjadi. Angka ini mencetak rekor baru untuk jumlah kematian tertinggi dalam sehari di seluruh dunia.
Total jumlah korban meninggal di AS juga menyertakan lebih dari 4 ribu kematian yang baru saja dilaporkan otoritas New York City, pusat penyebaran virus Corona di AS.
Tambahan itu didapat setelah otoritas kesehatan New York City merevisi metode penghitungan dengan menyertakan kasus-kasus 'diduga' virus Corona namun tanpa pemeriksaan laboratorium. Total, lebih dari 635 ribu kasus virus Corona terkonfirmasi di AS sejauh ini.
Meskipun ada lonjakan dalam jumlah kematian, ada sejumlah pertanda di beberapa wilayah AS bahwa pandemi ini mulai surut. Para gubernur dari 20 negara bagian AS yang memiliki sedikit kasus virus Corona, meyakini wilayahnya siap untuk memulai proses pembukaan kembali aktivitas perekonomian.
Presiden Donald Trump sebelumnya menetapkan target 1 Mei untuk pembukaan kembali aktivitas perekonomian di AS yang sempat dihentikan demi membatasi penyebaran virus Corona. Dari 50 negara bagian AS, ada 17 negara bagian yang melaporkan kurang dari 100 kasus baru sepanjang Selasa, 14 April 2020.
Sementara itu, Trump dalam konferensi pers, mengklaim bahwa AS telah melewati puncak untuk kasus-kasus baru virus Corona.
"Jelas, strategi agresif kita berhasil. Pertempuran berlanjut tapi data menunjukkan bahwa secara nasional kita telah melewati puncak untuk kasus-kasus baru," ujar Trump dalam pernyataannya. (ant)